Langsung ke konten utama

Penjelasan 5 Pilar Terpenting dari Mata Uang

 5 Pilar Terpenting dari Mata Uang : 

Penjelasan 5 Pilar Terpenting dari Mata Uang

1/ Inflasi

Inflasi adalah pembunuh diam-diam dari setiap mata uang. Inflasi secara perlahan mengikis daya beli mata uang. Semakin tinggi inflasi yang dialami mata uang, semakin rendah nilai tukarnya terhadap mata uang lain. Setelah Perang Dunia II, 1 poundsterling Inggris sama dengan 10 USD; sekarang, 1 USD = 1 GBP karena inflasi yang terus berlanjut pada poundsterling.

2/ Suku Bunga

Suku bunga adalah pendapatan bagi mata uang. Jika pendapatan suatu aset meningkat, aset tersebut akan menjadi lebih berharga, dan jika pendapatannya menurun, aset tersebut akan menjadi kurang berharga. Jika bank sentral menaikkan suku bunga, mata uang akan menjadi lebih kuat; jika bank sentral menurunkan suku bunga, mata uang akan menjadi lebih lemah.

Ingat, saya hanya mengatakan ini untuk Suku Bunga.

3/ Utang Publik

Utang publik mengacu pada total pinjaman yang belum dilunasi oleh pemerintah, mencakup semua bentuk kewajiban utang yang ditanggung oleh Pemerintah. Utang ini digunakan untuk menutup defisit anggaran atau membiayai berbagai proyek dan fungsi pemerintahan.

Semakin besar utang publik, semakin lemah mata uangnya, asalkan 4 faktor lainnya tetap sama.

4/ Ekspor Bersih

Ekspor bersih mengacu pada nilai total ekspor suatu negara dikurangi total impornya.

Ketika impor lebih besar dari ekspor, negara tersebut mengalami defisit perdagangan; sebaliknya, disebut surplus perdagangan.

Negara-negara dengan surplus perdagangan cenderung memiliki mata uang yang lebih kuat, sedangkan negara-negara dengan defisit perdagangan biasanya memiliki mata uang yang lebih lemah.

5/ Cadangan Devisa

Cadangan devisa adalah aset yang dimiliki oleh bank sentral dalam mata uang asing. Semakin banyak cadangan devisa yang dimiliki suatu negara, semakin kuat mata uangnya cenderung.

Bank sentral menggunakan cadangan devisa dalam berbagai operasi pasar seperti manajemen nilai tukar, manajemen neraca perdagangan, inflasi, dan manajemen suku bunga.


📌 Sekarang Anda Mungkin Bertanya

“Mengapa USD tetap kuat meskipun AS memiliki utang publik yang besar, suku bunga rendah, dan secara konsisten mengalami defisit perdagangan?”

Jawabannya adalah inflasi dalam dolar rendah dibandingkan dengan mata uang fiat lainnya.

Dapat mencetak mata uang cadangan, sehingga tidak perlu memiliki cadangan devisa.

Selain itu, pasar keuangan AS adalah pasar modal terdalam dari segi ukuran dan likuiditas.

Itulah mengapa dolar tetap kuat meskipun memiliki suku bunga rendah, defisit tinggi, dan utang publik yang besar.

📌 Bagaimana dengan Jepang?

Jepang adalah negara surplus perdagangan, memiliki inflasi rendah, dan memiliki banyak cadangan devisa. Lalu mengapa yen Jepang begitu lemah?

Jawabannya adalah Jepang memiliki tumpukan utang publik yang sangat besar. Jepang memiliki suku bunga yang sangat rendah.

Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan dapat panduan trading saham lewat group WhatsApp. Dibimbing langsung Rikopedia yang sudah mendalami trading saham sejak tahun 2008.    Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Hanya fokus trading 3-4 saham Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Konsultasi portofolio saham. Strategy trading diulas dengan detail di group WhatsApp. Biaya join membership Rp.500,000/Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan aktifasi pertama kal

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bulan Maret minus 5 juta PTBA profit 123 juta BBTN profit 65 juta                                                         Porto