Langsung ke konten utama

Postingan

Presiden Trump Cuma Omon-Omon Berikut Dampaknya

  Trump cuma omon2 ternyata. Belum berani agresif naikan tarif dengan China seperti janji kampanye. Takut inflasi naik lagi sepertinya :) Efek domino JIKA trump tidak agresif perang tarif dengan China dampaknya inflasi AS bakal terkendali, The Fed lanjut pangkas suku bunga, USD bisa turun, Rupiah bakal menguat lagi, Inflow dana asing, IHSG ke utara. Trump sudah minta OPEC buat nurunin harga oil supaya inflasi bisa turun dan bakal nekan bank sentral The Fed buat nurunin suku bunga. Suku bunga rendah bagus buat pertumbuhan ekonomi. Trump omon2 mata uang emerging market terus menguat. Jika rupiah bisa menguat di bawah 16 ribu lagi bakal jadi katalis kuat buat pasar saham
Postingan terbaru

IHSG Membentuk Rounding Bottom

  IHSG potensi membentuk rounding bottom dengan target kenaikan kisaran resistance 7464. Untuk hari ini estimasi akan ada pullback atau koreksi sehat. Teori rounding bottom pattern.

Strategi Makro 2025: Menemukan Titik Balik dalam Ekonomi Indonesia

Di tengah berbagai tantangan global dan domestik, kebijakan makroekonomi Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Kebijakan terbaru Bank Indonesia (BI), termasuk pemangkasan suku bunga, dapat menjadi katalis pertumbuhan yang lebih berkelanjutan. 1. Titik Balik Ekonomi: Meninggalkan Trifecta Tantangan Tantangan yang selama ini membayangi ekonomi Indonesia dikenal sebagai “Trifecta of Challenges”, yakni: 1.Penguatan indeks dolar AS (DXY) 2.Kenaikan imbal hasil obligasi (yields) 3.Ketatnya likuiditas di pasar keuangan Namun, langkah BI yang memangkas suku bunga telah membawa dampak positif terhadap pasar obligasi Indonesia, di mana imbal hasil obligasi negara (INDOGB) untuk tenor 1 tahun dan 10 tahun turun masing-masing sebesar 22 bps dan 14 bps. Penurunan ini menjadi tanda bahwa kebijakan moneter yang lebih akomodatif sedang diterapkan demi memperkuat momentum pertumbuhan. Implikasi bagi Pasar: Berkurangnya risiko depresiasi rupiah dengan meningkatnya arus masuk modal asing. St...

Analisa Teknikal & Valuasi Saham Bank di Indonesia

  Chart weekly BBRI indikator juga mau GC ya. Bull bakal dominan jika chart weekly indikator golden cross (GC). Momentum saham bluechip mulai bagus semua ya. Saham big bank lainnya yang momentumnya kuat BMRI. Saham bluechip teknikal mulai cakep semua ya. Valuasi saham bank di Indonesia (CLSA). Berdasarkan data di atas dividen yield yang paling bagus BBRI. ROE yang paling bagus BMRI dan BBCA. ROE paling tinggi biasanya valuasinya mahal dan naiknya paling cepat saat pasar sedang bullish..

Analisa Saham PWON : Peluang Investasi di Sektor Properti Ritel Indonesia

Pakuwon Jati (PWON): Peluang Investasi di Sektor Properti Ritel Indonesia Pakuwon Jati (PWON), salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia, menawarkan prospek investasi yang menarik dengan fokus pada properti ritel dan perhotelan. Berdasarkan analisis terbaru, saham PWON memiliki potensi pertumbuhan yang solid berkat strategi bisnis yang terarah dan valuasi yang menarik. 1. Sorotan Utama Kinerja PWON Properti investasi yang kuat: Meskipun properti investasi seperti mal dan hotel telah mengalami performa yang tertinggal dibandingkan segmen pengembangan properti sejak pandemi, diperkirakan akan terjadi pemulihan kuat dalam beberapa tahun mendatang. Valuasi menarik: Saham PWON saat ini diperdagangkan pada diskon 59% terhadap estimasi nilai aset bersih (RNAV), yang berarti ada potensi apresiasi harga saham ke depan. Prospek pertumbuhan: Pendapatan investasi diharapkan tumbuh sekitar 15% per tahun selama 2024-2026, didorong oleh pasokan baru, tingkat hunian yang lebih tinggi, dan ...

Analisa Saham BRPT : Katalis Pertumbuhan Kinerja & Target Saham

Barito Pacific (BRPT), salah satu perusahaan konglomerasi terkemuka di Indonesia, memiliki sejumlah katalis jangka pendek yang berpotensi mendorong pertumbuhan kinerjanya dalam waktu dekat. Dengan strategi ekspansi dan akuisisi yang agresif, perusahaan ini berada di jalur yang tepat untuk mengalami peningkatan signifikan pada tahun-tahun mendatang. 1. Katalis Pertumbuhan Jangka Pendek Berikut adalah beberapa faktor utama yang diperkirakan akan mendorong kinerja BRPT ke depan: a. Akuisisi Shell Energy and Chemical Park (SECP) di Singapura Akuisisi SECP, yang diharapkan selesai pada akhir kuartal 2 tahun 2024, akan menjadi langkah transformasional bagi anak usaha BRPT, Chandra Asri (TPIA). Akuisisi ini diperkirakan akan meningkatkan pendapatan hampir enam kali lipat hingga tahun 2025, dengan potensi pendapatan sebesar USD 107-191 juta per tahun. b. Ekspansi Kapasitas Pembangkit Listrik Indo Raya Tenaga (IRT) IRT, yang dimiliki 34% oleh BRPT, saat ini beroperasi dengan kapasitas 1.000 MW ...

Analisa Saham BBNI : Kinerja Keuangan 4Q24

Analisa Saham BBNI : Kinerja Keuangan 4Q24 1. Kinerja Keuangan 4Q24 Laba bersih: Mengalami penurunan sebesar 8% QoQ menjadi Rp5,2 triliun, akibat kenaikan biaya pencadangan (provision expense) sebesar 50% QoQ menjadi Rp2,8 triliun. Pendapatan bunga bersih (NIM): Meningkat 10bps menjadi 4,6%, berkat subsidi KUR. Beban operasional: Meningkat 22% QoQ karena pengeluaran promosi untuk aplikasi baru “Wondr Superapp”. 2. Kinerja Keuangan FY24 Laba tahunan: Naik tipis 2,7% YoY menjadi Rp21,5 triliun, namun sedikit di bawah ekspektasi analis (95% dari target). NIM: Menurun sebesar 40bps YoY menjadi 4,3%, dipengaruhi oleh peningkatan biaya dana (CoF). Kualitas aset: NPL stabil di 2,0%, sementara Loan-at-Risk (LAR) membaik dari 11,7% di 3Q24 menjadi 10,2% di 4Q24. 3. Prospek 2025 Likuiditas ketat: Loan-to-Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 96%, lebih tinggi dari tingkat kenyamanan manajemen (94%). Proyeksi pertumbuhan kredit: Diperkirakan melambat menjadi 8-10% pada 2025 dari pertumbuhan 11,6%...

Analisa Saham Property : PWON vs. CTRA

Investasi Property Kembali Diminati di Indonesia: Tren dan Prospek Masa Depan Sektor properti di Indonesia kembali menunjukkan daya tariknya, khususnya dalam segmen properti investasi seperti ritel dan perhotelan. Pergeseran pola konsumsi masyarakat dari kebutuhan dasar ke produk gaya hidup menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor ini.  Investasi property seperti mal dan hotel, akan tetap kuat dalam beberapa tahun mendatang, sementara penjualan properti pengembangan diperkirakan akan melambat. Mengapa Investasi Properti Investasi Kembali Populer? 1. Pergeseran Pola Konsumsi Masyarakat Konsumen Indonesia semakin mengalokasikan pengeluarannya ke sektor gaya hidup, yang secara langsung menguntungkan operator mal dan hotel kelas menengah hingga atas. Diperkirakan, pendapatan dari sektor ritel akan tumbuh sebesar 13% per tahun pada periode 2024-2026, didorong oleh tingkat okupansi yang tinggi (80-90%) dan pertumbuhan sewa yang stabil. 2. Dampak Stimulus Pemerintah Selama 2021-2023, pe...

Momentum IHSG Mulai Positif

Candle IHSG keluar dari area downtrend & chart weekly indikator potensi golden cross ya. Momentum naiknya bakal kuat bullish bakal cenderung dominan. Trading map saham blue "CHEAP" ASII, BBRI, TLKM, BMRI

Analisa Saham CBDK

Analisa saham CBDK. Dalam lanskap properti Indonesia yang terus berkembang, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) muncul sebagai salah satu pemain kunci dengan proyek unggulan di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2). Dengan land bank seluas 735 hektar, CBDK menawarkan berbagai pengembangan properti yang menarik, mulai dari perumahan hingga perkantoran. Laporan terbaru menunjukkan bahwa CBDK memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan, didukung oleh proyek inovatif dan strategi ekspansi yang ambisius. 1. Kinerja Pre-sales yang Kuat CBDK mencatat pertumbuhan pre-sales yang signifikan, meningkat dari IDR 1,7 triliun di FY21 menjadi IDR 2,2 triliun di FY23, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 14%. Ke depan, perusahaan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan pre-sales dengan target mencapai: IDR 2,5 triliun pada FY25, dan IDR 2,8 triliun pada FY26, dengan CAGR dua tahun sebesar 15,1%. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah peluncuran proyek-proyek ...

Prospek Ekonomi ASEAN-6 di Tahun 2025: Pertumbuhan Stabil di Tengah Tantangan Global

Tahun 2025 menjadi periode yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi kawasan ASEAN-6, yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9% YoY, kawasan ini menunjukkan resiliensi dalam menghadapi dinamika global yang penuh ketidakpastian. Berikut lima tema utama yang akan memengaruhi arah pertumbuhan ASEAN-6 tahun ini. 1. Navigasi di Tengah Angin Geopolitik Global Kawasan ASEAN-6 diperkirakan akan menghadapi tantangan besar dari kebijakan proteksionisme Amerika Serikat di bawah pemerintahan baru "Trump 2.0", yang berpotensi memperketat kebijakan perdagangan global. Beberapa negara ASEAN yang bergantung pada ekspor seperti Vietnam dan Singapura akan merasakan dampak terbesar, sementara negara dengan perekonomian berbasis domestik seperti Indonesia dan Filipina diharapkan mengalami dampak yang lebih ringan. Namun, di sisi positifnya, ASEAN-6 dapat memanfaatkan tren "China+1", di mana peru...

Harga modal (kolom cost basis avg) para big fund di saham BBRI

  Harga modal (kolom cost basis avg) para big fund di saham BBRI. Source : Bloomberg terminal. Katalis positif selanjutnya musim rilis laporan keuangan. BBRI rilis  laporan keuangan tanggal 5 Feb 2025.  Trading map saham blue "CHEAP". Target 1 saham BBRI 4400, Target 2 4900