The Big Tightening: Siklus pengetatan yang belum pernah terlihat or dialami selama 10 tahun terakhir dimana The Fed dan mayoritas bank sentral global selama tahun 2023 ini sangat agresif naikan suku bunga. Dampaknya likuiditas kering, pasar saham sideways. BofA : stay bearish/defensive & sell the last hike. 5 faktor utama penggerak market : 1. Earnings 2. Likuiditas 3. Valuasi 4. Suku bunga 5. Sentimen Tahun 2023 ini penyebab mayoritas risk asset seperti saham, crypto, komoditas lesu adalah likuiditas kering dan suku bunga tinggi. Korelasi likuiditas (US net liquidity) dengan pergerakan pasar saham (S&P 500). Likuiditas turun pasar saham juga ikut turun
Imbal hasil obligasi AS 10 tahun terus meningkat seiring dengan kenaikan harga minyak. Minyak WTI kini diperdagangkan di $93,5 per barel. Apakah minyak dan ketakutan inflasi adalah satu-satunya alasan bagi imbal hasil obligasi untuk bergerak naik? Mungkin tidak. Fakta bahwa imbal hasil riil juga meningkat menunjukkan bahwa inflasi bukanlah satu-satunya penyebab. Investor menyesuaikan diri dengan kenyataan bahwa suku bunga tetap tinggi lebih lama dari yang diharapkan. Mereka juga meminta imbal hasil riil positif untuk mendapatkan kompensasi karena berinvestasi di obligasi AS pada saat Departemen Keuangan AS menerbitkan jumlah utang yang sangat besar sementara Fed terus mengecilkan neraca keuangannya melalui pengurangan kuantitatif. Sumber grafik: Bloomberg