Bank Central Asia (BCA) tetap menjadi salah satu bank paling stabil dan menguntungkan di Indonesia , meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan perubahan kebijakan fiskal pada 2025. BBCA diprediksi akan mengalami dua fase ekonomi yang berbeda sepanjang tahun , namun tetap optimis mempertahankan pertumbuhan bisnisnya. Apa yang bisa diharapkan investor dari saham BCA di tahun 2025? Simak ulasan lengkapnya! 1. Kondisi Ekonomi dan Strategi BCA di 2025 Tahun 2025 membawa tantangan baru bagi sektor perbankan, terutama terkait dengan perubahan kebijakan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI). Salah satu kekhawatiran utama investor adalah penurunan Net Interest Margin (NIM) akibat turunnya imbal hasil Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Namun, BCA optimistis mampu menjaga stabilitas NIM , dengan strategi pengalihan aset likuid ke instrumen lain yang lebih menguntungkan. Ini menunjukkan bahwa bank ini memiliki fleksibilitas tinggi dalam mengelola dana dan...
Data dari Bank of America (BofA) menunjukkan bahwa pasar keuangan global sekarang sedang mengalami puncak siklus besar (Big cyclical peak) di berbagai kelas aset, seperti cryptocurrency, saham teknologi AS, yield obligasi AS, dan indeks dolar AS. Artinya apa? Puncak siklus di berbagai kelas aset mengindikasi potensi koreksi lebih dalam di tahun 2025. Menurut BofA koreksi bisa saja berakhir jika bank sentral cepat turun tangan. Jika pasar turun terlalu dalam kebijakan moneter bisa berubah. Jika suku bunga global turun koreksi bisa segera berakhir.