Langsung ke konten utama

Postingan

November rain sudah berakhir

  Bulan November IHSG turun 6.07% penurunan bulanan paling parah di tahun 2024. Yield UST dan USD index mulai turun bagus buat IHSG. Siklus penurunan IHSG estimasi sudah selesai. November rain sudah berakhir. Waktunya menyambut pesta window dressing di bulan Desember. Siklus bulan Desember biasanya market naik tinggi 2 minggu pertama bulan desember setelah itu mulai sepi antisipasi libur natal dan Tahun baru. Indonesia memiliki performa positif yang kuat di bulan April, Juli, dan Desember *Hit Rate menunjukkan persentase bulan di mana pasar menunjukkan kinerja positif. Misalnya, Indonesia memiliki hit rate 92% pada bulan Desember yang berarti dalam 92% waktu, kinerja pasar di bulan tersebut adalah positif.
Postingan terbaru

Menangkap Pisau Jatuh Saham ADRO

  Rikopedia bottom fishing saham ADRO 3500 lot or 700 jutaan. Buy di harga 2120-2130. Alasan beli karena harga saham sudah turun di area support dan sudah turun lebih besar dari dividen yang dibagikan.

Analisa Saham ADRO: Potensi Pertumbuhan Pasca Spin-Off AADI

Analisis Saham ADRO : Potensi Pertumbuhan Pasca Spin-Off AADI Adaro Energy (ADRO) tengah menjadi sorotan setelah mengumumkan rencana spin-off Adaro Aluminium Indonesia (AADI). Dengan valuasi ekuitas AADI yang diproyeksikan mencapai US$6,1 miliar, langkah ini menawarkan potensi pertumbuhan signifikan bagi para pemegang saham, meskipun disertai risiko tertentu. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai prospek ADRO dan AADI pasca spin-off. Mengapa Spin-Off AADI Menarik? Rencana ini menempatkan ADRO dalam posisi strategis, mengingat AADI memiliki potensi kuat di sektor aluminium dan proyek energi terbarukan. Berdasarkan analisis: Valuasi Pasca Spin-Off: Nilai ADRO setelah spin-off AADI diperkirakan berada di kisaran US$5,3-7,0 miliar. Upside Bagi Pemegang Saham: Investor yang berpartisipasi dalam spin-off AADI dapat melihat potensi keuntungan hingga 112-171% dari valuasi yang diestimasikan. Free Cash Flow yang Kuat: AADI diproyeksikan akan menghasilkan arus kas bebas (FCF) yang solid mulai t

Strategi Divestasi Bisnis Es Krim oleh Unilever Indonesia: Apa Dampaknya?

Strategi Divestasi Bisnis Es Krim oleh Unilever Indonesia: Apa Dampaknya? Unilever Indonesia (UNVR) baru-baru ini mengumumkan langkah besar dalam strategi bisnisnya, yaitu divestasi unit bisnis es krim sebagai bagian dari rencana pemisahan bisnis es krim global. Dengan nilai transaksi sebesar Rp7 triliun (sebelum pajak), langkah ini dinilai signifikan mengingat persaingan ketat di sektor tersebut. Berikut ini adalah analisis lengkap mengenai keputusan ini dan dampaknya bagi perusahaan maupun para pemegang saham. Alasan dan Dampak Divestasi Divestasi ini dilakukan untuk menjual unit bisnis es krim UNVR ke PT Magnum Ice Cream Indonesia. Nilai transaksi termasuk aset tetap dengan nilai pasar Rp2,55 triliun, buku bersih sebesar Rp1,99 triliun, serta inventaris senilai Rp172,8 miliar. Meskipun bisnis es krim berkontribusi 10% terhadap total penjualan Unilever Indonesia, langkah ini bertujuan untuk: 1. Refocusing Core Business: Mengalihkan fokus perusahaan pada lini bisnis inti lainnya yang

Penyebab Saham ADRO ARB

  ADRO membagikan dividen jumbo sebesar 1359 rupiah per lembar saham. Setelah cum date harga saham biasanya turun sebesar dividen. 

Outlook Ekonomi 2025: Dampak Kebijakan Trump dan Tarif Perdagangan

Outlook Ekonomi 2025: Dampak Kebijakan Trump dan Tarif Perdagangan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS Pemerintahan Trump kedua diprediksi akan membawa tarif yang lebih tinggi terhadap China dan industri otomotif, kebijakan imigrasi yang lebih ketat, pemangkasan pajak baru, serta pelonggaran regulasi. Langkah-langkah ini diyakini mampu mendorong ekonomi AS tumbuh sebesar 2,5% pada 2025, melampaui konsensus pasar dan pertumbuhan negara maju lainnya. Namun, risiko terbesar muncul dari tarif besar-besaran yang dapat menekan laju pertumbuhan. Penurunan Prospek Ekonomi Eropa dan China Ekonomi zona Euro diperkirakan tumbuh hanya 0,8% pada 2025, lebih rendah dari konsensus karena hambatan struktural yang sedang berlangsung dan ketidakpastian kebijakan perdagangan. Sementara itu, proyeksi pertumbuhan China direvisi turun menjadi 4,5%, dipengaruhi oleh tarif AS yang lebih tinggi meskipun kebijakan domestik yang lebih longgar diharapkan membantu. Inflasi dan Kebijakan Moneter AS: Inflasi indeks peng

Arti Overweight Dalam Rekomendasi Saham

Dalam konteks rekomendasi saham, istilah overweight digunakan oleh analis atau manajer investasi untuk menyarankan agar investor menempatkan porsi yang lebih besar dari rata-rata atau benchmark mereka pada saham tertentu. Artinya, saham tersebut dipandang memiliki prospek yang lebih baik dibandingkan saham lain dalam kelompok atau indeks yang sama. Penjelasan lebih detail: Overweight : Analis percaya bahwa saham tersebut akan berkinerja lebih baik daripada rata-rata pasar atau sektornya, sehingga layak mendapatkan porsi investasi yang lebih besar. Neutral (kadang disebut juga "equal weight"): Saham diharapkan memiliki kinerja sejalan dengan pasar atau sektornya. Underweight : Analis menyarankan porsi lebih kecil, karena saham tersebut diprediksi berkinerja lebih buruk daripada rata-rata pasar atau sektornya. Istilah ini sering digunakan dalam laporan riset saham untuk membantu investor menentukan strategi alokasi portofolio.

USD Menguat Outflow Dana Asing Belum Berhenti

  Rebalancing MSCI sudah selesai tapi outflow dana asing belum berhenti ya. Sejak akhir September 2024, nilai dolar AS (USD) mengalami lonjakan 6.5%. Lonjakan USD saat ini sama persis seperti saat kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2016. Penguatan USD Menekan rupiah dan memicu outflow dana asing. Tahun 2016 USD menguat karena didorong oleh ekspektasi bahwa kebijakan ekonomi Trump akan memperkuat dolar melalui pemotongan pajak, deregulasi, dan stimulus fiskal. Namun, pada kenyataannya, rally USD hanya berlangsung sementara. Pada tahun berikutnya, nilai dolar justru melemah, bertentangan dengan narasi awal yang mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan terus menguatkan mata uang AS.

Mengapa Emas Tetap Jadi Investasi Andalan di Tahun 2025?

Emas terus membuktikan dirinya sebagai salah satu aset paling aman bagi investor. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap emas telah meningkat signifikan, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025. Apa yang mendasari prediksi ini, dan bagaimana investor dapat memanfaatkan peluang dari kenaikan harga emas? Emas all time high Pada akhir Oktober 2024, harga emas mencapai titik tertinggi baru, yaitu USD 2.790/oz, naik sebesar 35% sepanjang tahun. Lonjakan ini sebagian besar dipengaruhi oleh: 1. Diversifikasi Mata Uang Global Banyak bank sentral dan manajer aset swasta beralih dari dolar AS ke emas sebagai langkah mitigasi risiko. Tren dedolarisasi ini telah memperkuat harga emas, dengan pembelian emas oleh bank sentral diperkirakan mencapai 900 metrik ton pada 2024, jauh di atas rata-rata dekade sebelumnya sebesar 325 metrik ton. 2. Kondisi Geopolitik Memanasnya timur tengah, perang rusia ukraina terus menjadi pendorong utama permintaan emas. Investor melihat em

Rebalancing MSCI Sudah Selesai, Tekanan Outflow Dana Asing Bakal Berkurang

  Tanggal 26 November ini rebalancing MSCI selesai. Tekanan jual asing estimasi juga akan berkurang. Waktunya terbang ke utara. Saham yang diobral MSCI sejak awal November mulai rebound semua ya. Pengumuman MSCI 6 November kemarin. effective date 26 Nov. MSCI menurunkan bobot Indonesia dari 2% menjadi 1.5%. Rebalancing MSCI selesai. Tekanan jual asing estimasi juga akan berkurang. Waktunya rebound ke utara.

Outlook Tahun 2025: Risiko yang Perlu Diwaspadai Pelaku Pasar

  Belajar dari trade war tahun 2018-19 AS vs China. Saat AS naikan tarif impor, China membalas dengan melemahkan mata uang (devaluasi) yuan sebesar 13%. Perhatikan data di atas ya  Perhatikan korelasi chart CNY dengan Rupiah di atas. Pergerakan yuan punya korelasi sangat besar dengan rupiah ya. Pelemahan yuan akan diikuti pelemahan rupiah juga. Risiko Ini yang belum price in or belum diantisipasi pelaku pasar. Perhatikan chart rupiah (USDIDR) tahun 2018 di atas . Waktu trade war AS vs China. Rupiah melemah signifikan dari 13 ribuan ke 15 ribuan ya. Apakah tahun 2025 akan terulang? Chart IHSG tahun 2018 juga loyo ya waktu ada trade war. Kenapa pakai acuan tahun 2018?  Karena tahun 2018 trump memulai perang dengan China. Jadi tahun 2018 bisa jadi pelajaran jika trump mulai perang dagang dengan China lagi di tahun 2025 ini.  Cara join membership Rikopedia klik di sini

IHSG Potensi Rebound

  Teori koreksi normal IHSG kisaran 10% terbukti ya. Setelah IHSG turun 10% dari titik puncak bulan September, IHSG mulai bottoming dan potensi rebound. Asing juga sudah berhenti jualan di BBRI, potensi rebound juga. IHSG jarang sekali koreksi lebih dari 20% (bear market) kecuali ada berita sangat jelek. Penurunan >20% terjadi di tahun 2008,2011,2013,2015 dan 2020. Saat fase bullish big bank selalu jadi motor penggerak IHSG.