Meskipun harga nikel global terlihat lesu dan tekanan oversupply terus membayangi, cerita pertumbuhan sektor nikel Indonesia ternyata belum selesai . Justru, data terbaru menunjukkan bahwa arus pergeseran ke produk bernilai tambah dan ekspansi kapasitas membuat Indonesia tetap menjadi pusat gravitasi industri nikel dunia. Mari kita bedah ceritanya secara jelas, ringkas, dan tajam. 1. Harga Nikel Global: Tetap Lemah, Oversupply Berlanjut Harga LME Nickel kembali jatuh ke bawah USD 15.000/ton , sementara stok global melonjak ke level tertinggi dalam 5 tahun—mencapai 300 kt . 70% dari stok LME bahkan berasal dari China, menunjukkan betapa besar tekanan suplai dari Negeri Tirai Bambu. Proyeksi untuk 2026–2027: Harga nikel akan stabil di kisaran USD 14.500–15.000/ton . Faktor utamanya: Permintaan stainless steel China yang masih lemah Kenaikan stok di LME dan SHFE Surplus global yang diperkirakan mencapai 165–261 kt Ni 2. Divergensi Harga...
Analisis Saham Menggunakan Pendekatan Teknikal, Fundamental, dan Makroekonomi