Kinerja portofolio Rikopedia klik di sini
Cara join membership klik di sini

Industri pakan ternak masih tertekan

Sektor pakan ternak banyak menghadapi tantangan pada tahun ini, diantaranya adalah perusahaan pakan ternak yaitu PT.Malindo feedmill dengan kode saham MAIN. Industri pakan ternak manghadapi kelebihan pasokan DOC (Day old chikcken) Atau biasa yang disebutanak ayam usia sehari. Karena kelebihan suply menyebabkan harga jual merosot. Hal tersebut membuat MAIN terpaksa menunda beberapa ekspansi. Perusahaan hanya mengalokasikan belanja modal sebesar Rp.500 miliar untuk mengembankan pabriknya.
Pada saat ini Produksi anak ayam usia sehari (DOC) mencapai jumlah 64 juta ekor per minggu. Sedangkan demand hanya mencapai 47 juta ekor per minggu. Karena kelebihan suply itulah menyebabkan harga merosot. Oleh sebab itu produksi perusahaan harus dipangkas. Kelebihan pasokan juga membuat margin perusahaan MAIN menurun. Karena saat ini MAIN hanya berpusat di lini bisnis pakan ternak. Di industri pakan ternak biaya operasional perusahaan lebih kecil dari pada lini bisnis yang lain. Tetapi jika harga DOC terus merosot turun margin dari lin bisnis pakan ternak belum  mampu menutupi kerugian penjualan DOC dan broiler.


Biaya pakan ternak pada kuartal 1 2015 mengalami penurunan, hal tersebut menjadi angin segar untuk main. Namun disisi lain MAIN juga enghadapi tantangan pelemahan nilai tukar rupiah. 

Industri pakan ternak masih tertekan

Berikut chart pergerakan saham MAIN satu tahun terakhir yang cenderung bergerak dalam fase downtrend. 

Postingan terkait: