Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Target Rebound Saham BBTN

  Saham BBTN rebound setelah menyentuh area support. BBTN ada hutang gap di level 1500. Probability pergerakan saham BBTN akan cenderung bergerak naik menuju gap. Konsensus target saham BBTN. Rata2 analyst pasang target saham BBTN di atas 1500. Harga rata2 big fund di saham BBTN. Macquarie kasih target saham BBTN 1960 INSIDER TRX BBTN. Total akumulasi buy Rikopedia di saham BBTN. Disclaimer on. Cara join membership Rikopedia klik disini

Konsensus Target Price Saham BBRI

  Konsensus target price saham BBRI. INSIDER TRX BBRI COST BASIS AVERAGE BBRI Data big fund di BBRI. Paling ujung kanan rata2 modalnya

Perbedaan Saham dan Obligasi

Saham dan obligasi adalah dua instrumen keuangan yang berbeda dengan karakteristik dan risiko yang berbeda pula: 1. Saham:    - Saham mewakili kepemilikan dalam suatu perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda membeli sebagian kecil dari perusahaan tersebut.    - Para pemegang saham memiliki hak untuk mendapatkan keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen (bagi hasil) dan juga memiliki hak suara dalam keputusan penting perusahaan.    - Nilai saham bisa naik atau turun tergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar.    - Saham umumnya lebih berisiko daripada obligasi karena nilainya bisa sangat fluktuatif dan terpengaruh oleh berbagai faktor, termasuk kinerja perusahaan, kondisi ekonomi, dan sentimen pasar. 2. Obligasi:    - Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah sebagai cara untuk meminjam uang dari investor.    - Para pemegang obligasi memiliki klaim atas pembayaran bunga secara teratur dan pengembalian pokok pada tanggal jatuh tempo.    -

Uang terus mengalir ke AS membuat USD terus menguat

  Uang terus mengalir ke AS membuat USD terus menguat. Jika inflasi sulit turun dan suku bunga The Fed tetap tinggi, USD potensi terus naik. Proyeksi dari RHB ada resiko USD index (DXY) naik ke level 110 di kuartal kedua 2024 jika pasar tidak lagi memperhitungkan pemangkasan FFR dan pelemahan pasar tenaga kerja baru-baru ini hanya bersifat sementara.

Tips Memilih Broker Saham Online Terbaik

Memilih broker saham yang tepat merupakan langkah penting dalam memulai perjalanan trading Anda. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda memilih broker saham terbaik: Legalitas dan Reputasi:  * Pastikan broker terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  * Cari tahu rekam jejak dan reputasi broker melalui internet, media sosial, atau komunitas trader.  * Pilihlah broker yang telah berdiri lama dan memiliki pengalaman baik dalam industri pasar modal. Platform Trading:  * Pilihlah platform trading yang mudah digunakan, user-friendly, dan sesuai dengan kebutuhan Anda.  * Pertimbangkan fitur-fitur yang ditawarkan, seperti charting tools, indikator teknikal, news feed, dan akses ke pasar global.  * Pastikan platform trading stabil, aman, dan terhindar dari gangguan teknis. Biaya Transaksi:  * Bandingkan biaya transaksi yang ditawarkan oleh berbagai broker, seperti komisi trading, biaya deposit, biaya penarikan, dan biaya lainnya.  * Pilihlah broker dengan biaya transaksi

Strategi Trading Saham Online untuk Pemula

Memasuki dunia trading saham online bisa menjadi peluang menarik untuk meraih keuntungan. Namun, bagi para pemula, memulai langkah pertama bisa terasa membingungkan. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas beberapa strategi trading saham online yang ramah untuk pemula: 1. Pelajari Dasar-dasarnya Sebelum terjun ke dunia trading, penting untuk membekali diri dengan pengetahuan dasar tentang saham, pasar modal, dan analisis teknikal. Anda dapat mempelajari berbagai sumber edukasi online maupun offline, seperti website, buku, dan seminar. 2. Pilih Broker Terpercaya Broker adalah pihak yang menghubungkan Anda dengan pasar saham. Pilihlah broker yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki reputasi baik. Pertimbangkan juga biaya transaksi, platform trading, dan layanan pelanggan yang ditawarkan. 3. Buatlah Rencana Trading Rencana trading berisi tujuan investasi, strategi yang digunakan, dan manajemen risiko. Rencana ini membantu Anda disiplin dan terhindar dari keputusan e

Trading Saham Jangan Fokus Pada Prediksi

 Trading rule : Jangan fokus pada prediksi atau ramalan. Fokus bagaimana bereaksi or merespon suatu kondisi. Ingat market sangat cepat berubah. Tidak ada yang tahu dengan pasti apa yang akan terjadi 1 menit kedepan. Trader pro berpikir dalam probabilitas.

Menanti Rilis Data Inflasi AS

  Penggerak market minggu depan rilis data inflasi AS (CPI) tanggal 15 Mei. Angka inflasi AS jadi fokus utama pelaku pasar karena sangat menentukan arah kebijakan The Fed. Data inflasi AS akan menentukan apakah The Fed akan memangkas suku bunga, Menahan suku bunga or menaikan suku bunga? Angka inflasi jinak akan membuat risk asset meroket. Angka inflasi panas akan membuat risk asset dihajar turun lagi.

Persentase kepemilikan investor asing di saham big banks

  Persentase kepemilikan investor asing di saham big banks. BBRI persentase kepemilikan asing turun tajam ya. BBRI jadi sasaran outflow dana asing 1 bulan terakhir. Big banks selama ini jadi motor utama penggerak IHSG. Jika pemimpin pasar sudah dihajar turun sinyal untuk lebih hati2. Selalu lihat arah pemimpin pasar or saham bluechip utama untuk melihat kemana pasar mengalir. Saham2 kecil lainnya cenderung mengalir mengikuti saham bluechip utama. There is unnecessarily nothing to argue about this simple fact.

Update Portofolio Investasi Asing, Kemana Dana Jumbo Asing Mengalir?

  Update foreign portfolio investment. Data di atas menunjukan ke negara mana saja dana jumbo asing mengalir. Dampak foreign outflow IHSG tertinggal jauh dengan S&P500.

Strategy Saat Pasar Tidak Ada Katalis Positif

Belakangan ini pasar saham saham sangat lesu karena beberapa faktor seperti higher for longer, Penguatan USD dan UST yield, Pelemahan Rupiah, Foreign outflow 23.67 triliun dalam satu bulan. Saham di bawah ini yang kena serangan outflow dana asing paling besar Berikut strategy yang harus dilakukan menghadapi kondisi pasar saham yang lesu minim katalis positif seperti sekarang. Sabar tunggu momentum market kembali naik. Saat momentum market lemah dan cenderung turun seperti sekarang semakin agresif trading akan semakin dihajar sama market. Tunggu sampai momentum market kembali naik. Tunggu banyak good news keluar seperti penguatan rupiah, Inflow dana asing, or news yang mendukung pemangkasan suku bunga The Fed. Semakin banyak good news keluar semakin banyak sinyal beli di market, Trading cenderung enak, probabilitas profit lebih besar. Cut loss saham yang momentumnya jelek, Raise cash. Jangan sampai modal anda tergerus habis karena nyangkut. Pegang cash sebanyak mungkin saat momentum mar

Data pertumbuhan net profit tiap sektor di 1Q24

 Data pertumbuhan net profit tiap sektor di 1Q24

Saham yang kena serangan foreign outflow 20 hari perdagangan terakhir

  Data foreign shareholders. Secara YoY persentase pemegang saham asing di tiap saham banyak yang turun ya. BBRI jadi sasaran outflow dana asing. 1 bulan dana asing keluar 10.45 triliun. Saham yang kena serangan foreign outflow 20 hari perdagangan terakhir

Belum ada inflow ke IHSG

  Belum ada inflow ke IHSG. Big money masih mengalir ke pasar saham China. Data foreign flow tiap negara (Asia, Americas, EMEA). MTD foreign inflow paling besar ke china dan jepang. Sebulan terakhir dana asing cabut 23.35 triliun dari IHSG

Dalam trading saham ada 2 pilihan, Menunggu konfirmasi atau mengantisipasi?

Dalam trading ada 2 pilihan, Menunggu konfirmasi atau mengantisipasi? Menunggu konfirmasi akan sedikit ketinggalan rally, Tetapi probabilitas benar lebih besar. Contohnya menunggu saham konfirmasi breakout baru ambil posisi buy. Kekurangannya telat masuk tapi peluang saham terus naik lebih besar setelah breakout. Di sisi lain, seorang trader bisa mengantisipasi sinyal trading tanpa konfirmasi, Kelemahannya trader bisa terjebak dengan sinyal palsu. Probabilitas benar lebih kecil.

Big money mengalir masuk US$ 3 milyar ke pasar saham China

  Big money mengalir masuk US$ 3 milyar ke pasar saham China Pasar saham China masuk fase bull market. Bobot China di MSCI sangat besar. Foreign outflow jumbo belakangan di IHSG kemungkinan pindah ke pasar saham China. Bobot China di MSCI sangat besar

Risk Asset Rally Setelah Rilis Data NFP

  Good news! data NFP di bawah konsensus. Angka pengangguran AS naik ke level 3.9%. Bad news di AS = Good news buat IHSG dan Rupiah. Setelah rilis data NFP yield UST10Y langsung anjlok, IHSG besok senin bakal loncat kodok party nih. Angka pengangguran AS naik akan memaksa The Fed untuk dovish lagi. Data NFP hari ini angin segar buat rupiah dan IHSG. Rupiah menguat signifikan di bawah 16000. Data NFP jelek angin segar buat IHSG dan Rupiah. 

Dividen TLKM

  Dividen TLKM 178.5 yield di harga sekarang 3160 = 5,6%

Market Kembali Dalam Mode Risk Off

 Yield UST kembali naik.  Jepang salah satu pemegang terbesar obligasi AS. mata uang yen belakangan ini terus melemah. Jepang kemungkinan harus menjual US treasuries untuk menopang yen. Dampaknya yield UST akan terus naik. Masuk bulan Mei jelang FOMC pasar saham AS kembali volatile. Yield UST dan USD kembali naik. Yield UST naik = Saham volatile. Aset beresiko seperti crypto dan saham mayoritas ditekan turun. Mengindikasikan market dalam mode risk off. Saat cerita makro bagus pelaku pasar cenderung agresif masuk risk asset.  Sekarang cerita makro masih masih jelek, Inflasi AS masih tinggi dan The Fed masih menahan suku bunga tetap tinggi. Pelaku pasar cenderung menghindari risk asset.  Don't fight The Fed Keterangan : Risk on = uang cenderung mengalir masuk ke aset beresiko Risk off = uang cenderung keluar dari aset beresiko

Memahami Siklus Ekonomi Dari Neraca The Fed

FOMC tadi malam masih mengulangi kata2 yang sama angka inflasi belum capai target The Fed, menahan suku bunga tetap tinggi. Cuma yang menarik adalah The Fed akan mengurangi laju pengetatan dari $60 milyar menjadi $25 milyar. Cara simple baca neraca The Fed di atas. Chart naik artinya Fed sedang printing money gila2an. Chart neraca The Fed turun artinya The Fed sedang mengurangi likuiditas atau jumlah uang yang tersedia di pasar (Tightening). Dari neraca The Fed di atas terlihat jelas sekarang masih dalam siklus pengetatan (Tightening). Perhatikan waktu covid tahun 2020 chart neraca The Fed meroket naik gila2an. Waktu itu The Fed easing or cetak uang gila2an. Semua harga aset naik seperti crypto saham komoditas dll.