Langsung ke konten utama

Angka Pengangguran di AS Terus Naik Memicu Kekhawatiran Hard Landing

 

Angka Pengangguran di AS Terus Naik Memicu Kekhawatiran Hard Landing

Peningkatan angka pengangguran AS ke level 4,3% jauh di atas konsensus telah menyebabkan penurunan yield UST 10Y ke level 3,7%. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar mengantisipasi The Fed akan mengambil tindakan agresif untuk memangkas suku bunga.

Jika The Fed terlambat mengambil tindakan untuk melonggarkan kebijakan moneter, ekonomi AS dapat mengalami dampak yang lebih parah, dengan meningkatnya angka pengangguran dan risiko resesi or hard landing.

Angka Pengangguran di AS Terus Naik Memicu Kekhawatiran Hard Landing

Pasar saham AS anjlok merespon naiknya angka pengangguran di AS

PERUMPAMAAN SIMPLENYA

Bayangkan seorang dokter yang merawat pasien dengan gejala penyakit serius. Jika dokter terlambat memberikan obat yang tepat, kondisi pasien bisa memburuk dan semakin sulit disembuhkan. Begitu pula, jika The Fed terlambat mengambil tindakan untuk melonggarkan kebijakan moneter, ekonomi bisa "sakit" lebih parah, dengan meningkatnya pengangguran dan risiko resesi.

Angka Pengangguran di AS Terus Naik Memicu Kekhawatiran Hard Landing

Bulan September The Fed peluang agresif memangkas suku bunga 50 bps bukan lagi 25 bps. Probabilitas cut rate 50 bps = 69%. Jika bulan Sept nanti The Fed agresif cut rate 50 bps pasar akan mengartikan The Fed sedang panic telat melakukan easing seperti saat covid tahun 2020 kemarin.

Pasar sebelumnya berekspektasi ekonomi akan soft landing atau tanpa resesi. Namun, melihat data makro angka pengangguran AS terus naik, pasar mulai khawatir akan terjadi hard landing.

Jika penurunan suku bunga The Fed tidak diikuti hard landing/resesi = BULLISH

Jika penurunan suku bunga The Fed diikuti hard landing/resesi = CRASH


Angka Pengangguran di AS Terus Naik Memicu Kekhawatiran Hard Landing

Data history penurunan suku bunga The Fed. Always breaks something. Penjelasan tentang hard landing dan soft landing


Soft landing dalam ekonomi adalah ketika pertumbuhan ekonomi melambat dengan terkendali tanpa memicu resesi.

Hard landing adalah penurunan ekonomi yang tajam dan mendadak, sering kali menyebabkan resesi.



Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya join membership Rp. 500,000/Bulan. *Paket lifetime membership = 6 juta Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pem

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bulan Maret minus 5 juta PTBA profit 123 juta BBTN profit 65 juta                                                         Porto