Langsung ke konten utama

Postingan

Hubungan BI Rate, Yield Spread, dan Arus Modal Asing Pasca Pemilu AS

  Efek domino terpilihnya trump membuat USD terus menguat, Rupiah melemah, pelemahan rupiah membuat BI belum berani menurunkan suku bunga lagi. Dari data history penurunan BI rate & penurunan yield spread cenderung diikuti inflow dana asing. IDR terus melemah membuat BI belum berani memangkas suku bunga.
Postingan terbaru

Tax Amnesty & Potensi Rebound IHSG

  Tax amnesty jilid 3 semoga direspon positif sama market seperti tahun 2016 jaman jokowi dulu. Tahun 2016 pasar saham euforia saat ada tax amnesty. Chart TF 1H IHSG ada divergence positif juga. Sinyal divergence biasa keluar di puncak atau di bottom suatu trend.

Penyebab Arus Keluar Dana Asing dari IHSG

  Sebulan terakhir total dana asing yang keluar dari IHSG sebesar 16.72 triliun. Perhatikan chart di bawah. Pergerakan IHSG punya korelasi sangat besar dengan pergerakan dana asing.  Penyebab dana asing terus keluar dari IHSG  1. Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS: Yield obligasi 10-tahun AS naik sebesar 13 basis poin menjadi 4,43%, sementara obligasi 2-tahun AS naik sebesar 5 basis poin menjadi 4,31%. Hal ini membuat investasi di AS lebih menarik dibandingkan dengan negara lain, termasuk Indonesia. 2. Penguatan indeks dolar AS: Indeks dolar AS terus naik menyebabkan pelemahan Rupiah sebesar. Hal ini mengurangi daya tarik aset-aset berbasis Rupiah bagi investor asing. 3. Pelemahan nilai tukar Rupiah: Rupiah melemah hingga ke level IDR 15.855 terhadap dolar AS, yang meningkatkan risiko kurs bagi investor asing dan mendorong mereka menarik dana dari pasar Indonesia. 4. Widening Credit Default Swap (CDS): Peningkatan CDS Indonesia menunjukkan peningkatan risiko yang dirasakan oleh i

Arus Modal Global: Dari IHSG hingga Aset Kripto

Dalam beberapa waktu terakhir, pergerakan dana global menunjukkan dinamika yang menarik. Dari grafik dan data terkini, terlihat pola pergeseran modal yang signifikan, mencakup instrumen tradisional seperti saham dan emas hingga aset digital seperti Bitcoin. Mari kita telusuri lebih dalam perubahan ini. 1. Rekor Arus Dana ke Pasar Kripto Data menunjukkan lonjakan aliran dana yang luar biasa ke aset kripto, khususnya Bitcoin. Tren ini mencerminkan keyakinan investor terhadap potensi pertumbuhan aset digital, meskipun volatilitasnya tinggi. Faktor seperti regulasi yang lebih jelas, adopsi institusional, dan ketidakpastian ekonomi global menjadi pendorong utama. 2. IHSG: Aliran Dana Asing Keluar Di pasar modal domestik, terlihat adanya penjualan bersih asing sebesar Rp14,61 triliun dalam sebulan terakhir. Ini menandakan bahwa investor global mulai mengalihkan modal mereka ke aset lain atau pasar dengan potensi pertumbuhan lebih tinggi. Fenomena ini memberikan tantangan bagi Bursa Efek Indo

USD index (DXY) terus naik ya berikut dampaknya

  USD index (DXY) terus naik ya. Strong uptrend. Rupiah melemah mendekati level psikologis 16000 potensi memicu outflow dana asing lebih besar lagi. Efek domino penguatan USD > Rupiah melemah > Foreign outflow. Sejak bulan Oktober kemarin saat IHSG di puncak trend banyak saham small cap bergentayangan group whatsapp Rikopedia lebih hati2 & menggunakan strategy defensive.

USD terus menguat. Potensi membebani rupiah dan memicu foreign outflow

  Kemenangan trump di pilpres AS membuat USD terus menguat. Potensi membebani rupiah dan memicu foreign outflow. Tekanan foreign outflow masih sangat besar ya. USDIDR mendekati level psikologis 16 ribu lagi.  Sebulan terakhir total dana asing yang cabut dari IHSG sebesar 12.24 triliun

Arus keluar dana asing masih kuat ya

  Foreign outflow dari pasar saham, SBN, SRBI. Arus keluar dana asing masih kuat ya (Foreign outflow). Dana asing baru agresif masuk IHSG jika rupiah menguat, USD melemah dan yield UST turun. Sekarang USD dan yield UST terus naik, Rupiah terus melemah jadi dana asing belum agresif masuk IHSG lagi. Jangan melawan arus keluar dana asing.

Dampak Pemilu AS 2024 bagi Ekonomi Asia

Pemilu AS baru-baru ini telah menghasilkan kemenangan bagi Partai Republik, dan Asia diperkirakan akan merasakan dampak dari perubahan kebijakan yang akan datang, terutama terkait tarif impor. Dengan pemerintahan baru di Amerika Serikat yang akan menetapkan kebijakan perdagangan baru, Asia perlu bersiap menghadapi perubahan ekonomi yang mungkin terjadi. Berikut adalah pandangan mengenai bagaimana tarif ini dapat mempengaruhi masa depan ekonomi Asia. Fokus pada Tarif Salah satu perhatian utama setelah pemilu ini adalah kemungkinan meningkatnya tarif, terutama yang ditujukan kepada Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, tarif telah menjadi alat penting dalam kebijakan perdagangan AS, yang bertujuan untuk menyeimbangkan defisit perdagangan. Kini, pertanyaannya bukan hanya apakah tarif akan diberlakukan, tetapi seberapa cepat dan seberapa besar. Skenario yang mungkin termasuk tarif sebesar 50-60% khusus untuk Tiongkok atau tarif universal sebesar 10% yang akan berlaku untuk semua impor.

Asset crypto seperti bitcoin menjadi salah satu asset class yang naik signifikan setelah pilpres AS

  Asset crypto seperti bitcoin menjadi salah satu asset class yang naik signifikan setelah pilpres AS. Sedangkan pasar saham China dan Indonesia turun karena bayang2 perang dagang. Kebijakan proteksionis trump dengan menaikan tarif impor potensi membuat ekonomi China melambat. China salah satu mitra dagang utama Indonesia. Jika ekonomi China melambat akan berdampak ke ekonomi Indonesia juga secara tidak langsung.

“Trump Trade” Membawa Pasar Saham AS Mencapai Rekor Tertinggi

 “Trump Trade” Membawa Pasar Saham AS Mencapai Rekor Tertinggi Pasar saham AS melonjak ke level tertinggi sepanjang masa setelah kemenangan Partai Republik yang disebut sebagai "red sweep" (kemenangan Presiden, Senat, dan Kongres oleh Partai Republik). Para investor bertaruh bahwa kepemimpinan Partai Republik akan membawa kebijakan ekonomi yang pro-bisnis, termasuk pertumbuhan laba yang lebih cepat, regulasi yang lebih longgar, dan pajak korporasi yang lebih rendah. Lonjakan Indeks Saham Utama Russell 2000: Indeks ini mengalami kenaikan 8,57% minggu ini, meskipun tetap di bawah level tertingginya. Dow Jones: Untuk pertama kalinya, Dow Jones menembus angka 44.000, dengan peningkatan mingguan 4,7%. S&P 500: Menutup minggu dengan hanya beberapa poin di bawah 6.000, dengan pencapaian mingguan terbaiknya dalam hampir setahun. Selain itu, The Fed juga mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada hari Kamis, menjadi langkah pelonggaran pertama sejak Septemb

Kinerja XL Axiata di Kuartal Ketiga 2024: EBITDA Tetap Kuat di Tengah Pertumbuhan Pendapatan yang Melambat

XL Axiata terus memperlihatkan ketangguhan dalam menghadapi tantangan bisnis pada kuartal ketiga 2024 (3Q24). Meskipun menghadapi pelambatan pertumbuhan pendapatan, perusahaan berhasil menjaga margin EBITDA di atas 52%, yang merupakan pencapaian luar biasa dalam industri telekomunikasi yang sangat kompetitif ini. Artikel ini akan mengupas lebih dalam kinerja keuangan XL Axiata di 3Q24 dan strategi yang diterapkan perusahaan untuk menjaga pertumbuhan dan profitabilitas. Pendapatan yang Bertumbuh di Tengah Perlambatan Layanan Digital Pada 3Q24, XL Axiata mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,31 triliun, yang meningkat sebesar 2,5% secara tahunan (Year-on-Year/YoY) dan 3,5% secara kuartalan (Quarter-on-Quarter/QoQ). Namun, laju pertumbuhan pendapatan layanan data dan digital mengalami perlambatan dari 6,9% YoY pada 2Q24 menjadi 3,1% YoY di 3Q24. Hal ini disebabkan oleh penurunan pertumbuhan trafik data menjadi 4,1% YoY. Meskipun demikian, XL Axiata tetap berhasil menambahkan 100 ribu pelangg

Dampak Kemenangan Trump: Membuat Rupiah Melemah Kembali

  Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS telah memunculkan kekhawatiran baru bagi perekonomian global, terutama bagi Indonesia. Kemenangan Trump, yang didampingi oleh mayoritas partainya di Kongres dan Senat (dikenal dengan istilah "red sweep"), berpotensi memperumit kebijakan ekonomi global dan memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana kemenangan Trump berpotensi melemahkan rupiah serta dampaknya terhadap kebijakan ekonomi Indonesia. Kemenangan Trump: Kebijakan Ekonomi yang Lebih Agresif Trump kembali ke Gedung Putih dengan rencana kebijakan ekonomi yang agresif. Beberapa di antaranya meliputi: 1. Memperpanjang Pemotongan Pajak dan Undang-Undang Ketenagakerjaan (Tax Cuts and Jobs Act) 2017: Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat AS dan memberikan insentif bagi dunia usaha, tetapi di sisi lain dapat menyebabkan peningkatan defisit anggaran. 2. Penerapan Tarif Impor yang Lebih Tinggi: Trum