Langsung ke konten utama

Postingan

Proyeksi Harga Gold

  Proyeksi harga gold dari berbagai Investment bank
Postingan terbaru

Target Saham MBMA

  CITI | Target MBMA 600 Katalis saham MBMA : Potensi besar dari ESG & AIM project, Potensi recovery harga nikel, Partnership kuat dengan Tsingshan. Secara teknikal saham MBMA potensi menguji upper channel di 540

Penggerak market minggu ini sentimen dari RDG BI dan FOMC

  BI kemungkinan tidak akan memotong suku bunga pada September , tetapi menundanya hingga Oktober 2025. Rupiah mengalami tekanan akibat perkembangan politik domestik (reshuffle kabinet, demo.). BI kemungkinan akan lebih berhati-hati, menunggu stabilitas pasar sebelum menurunkan suku bunga lagi. Cadangan devisa turun dari USD 152 miliar (Juli) menjadi USD 150,7 miliar (Agustus), terendah sejak November 2024 dampak pembayaran utang luar negeri & intervensi BI untuk menahan pelemahan rupiah. Bulan september kemungkinan BI bakal menahan diri untuk menjaga stabilitas rupiah & cadangan devisa. Bulan september kemungkinan BI bakal menahan diri untuk menjaga stabilitas rupiah & cadangan devisa. "Pasar mencerminkan masa depan, bukan masa kini. Harga dan volume sudah mengantisipasi berita hari ini. Jadi, jangan terjebak headline. Fokuslah bagaimana pasar menilai masa depan"

Saham yang Diuntungkan Rencana Pemerintah Menyalurkan IDR 200 triliun ke Bank BUMN

Saham perbankan Indonesia belakangan ini tertekan karena concern soal likuiditas dan funding cost yang tinggi.  Pemerintah berencana menyalurkan IDR200 triliun ke bank BUMN. Jumlah ini setara dengan 42% dari excess liquidity saat ini atau sekitar 2,1% dari M2 (money supply) Jul-25. Tujuannya mempercepat pertumbuhan M2 dari 7% ke 9% (Sep-25), sehingga likuiditas sistemik lebih longgar. Excess liquidity naik signifikan, LDR turun, funding cost bisa ditekan, earnings lebih stabil. Beneficiary utama : BBNI & BBRI (lebih defensif terhadap risiko NIM). Langkah yang cukup agresif, tapi menarik. Secara moneter, BI sudah cukup agresif dengan beberapa kali memangkas suku bunga acuan. Akan tetapi, sejumlah indikator masih menunjukan konsumsi rumah tangga belum meningkat signifikan. Dengan demikian, perlu booster lain untuk mendorong hal ini. Stimulus fiskal dari dana murah untuk perbankan ini dapat menjadi salah satunya. Dana tersebut memberikan ruang likuiditas yang lebih besar ...

EIDO loncat merespon rilis data PPI

  EIDO loncat merespon rilis data PPI indikator inflasi dari sisi produsen (PPI) angkanya di bawah estimasi semakin meningkatkan optimisme pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan pekan depan. IHSG bakal ikut loncat juga hari ini. Semua bad news sudah priced in or sudah difaktorkan.

Global Shift: Gold In, Dollar Out

  EMAS MENYALIP DOLAR AS DI BANK SENTRAL - Sejumlah bank sentral memilih cadangan emas daripada aset dolar AS Grafik di atas menunjukkan pergeseran cadangan devisa global oleh bank sentral di seluruh dunia antara USD (garis hitam) dan Emas (garis merah) dari tahun 2017 hingga 2025. Pada tahun 2017, USD mendominasi cadangan global di level 58%. Namun, proporsinya terus menurun setiap tahun, hingga menyentuh 46% di tahun 2025. Ini mencerminkan fenomena de-dolarisasi. Tahun 2025, porsi emas di cadangan global mencapai 20%, bahkan melampaui Euro sebagai cadangan nomor dua terbesar. Rally harga emas didukung story dan fundamental yang solid ya. Bukan hanya sekedar euforia sesaat.

Risiko inflasi gelombang kedua menunggu di tahun 2026

Kondisi sekarang menurut BofA mirip era Nixon (1970–1974) : tekanan politik buat menurunkan suku bunga→ Fed easing → risk-on jangka pendek → inflasi gelombang kedua disusul oil shock dan kejatuhan pasar. Risiko inflasi gelombang kedua masih menunggu di 2026. Data leading indicator resesi AS jelas yaitu belanja konstruksi turun, job openings turun, The Fed punya alasan kuat untuk cut. Strategi Hartnett (BofA) : Long gold, long crypto, long bonds , Short USD  

Pelemahan USD bahan bakar emerging market untuk terus meroket ke utara

  Indeks MSCI EMERGING MARKET merespon rilis data NFP.  Emerging market : The Next Bull Market (Bank of America). Pelemahan USD bahan bakar emerging market untuk terus meroket ke utara

Data NFP Mendukung Pemangkasan Suku Bunga The Fed berikut Aset yang Diuntungkan

  Data NFP jauh di bawah konsensus. Angka pengangguran naik. pasar tenaga kerja AS melemah cukup signifikan. Setelah rilis data NFP yang angkanya jauh di bawah konsensus sekarang market ekspektasi akan ada 3x pemangkasan suku bunga The Fed di bulan September, Oktober dan Desember. Respon pasar : Yield UST dan USD langsung anjlok. Good news buat rupiah, Emas dan emerging market.  Gold jumps to new all-time high Setelah rilis data NFP respon pasar USD anjlok = Gold meroket Data NFP punya pengaruh sangat besar terhadap pergerakan pasar karena bisa mempengaruhi arah kebijakan The Fed. Biasanya trader forex memanfaatkan momentum rilis data NFP buat trading. Efek domino lemahnya data NFP :  USD anjlok, Gold meroket, Rupiah menguat, Yield UST anjlok, Dana global akan mengalir ke pasar obligasi dan pasar saham emerging market, BI rate ikutan turun, Saham property gold bank naik. Setelah rilis data NFP respon pasar USD anjlok = Gold meroket

Saham BRMS Potensi Masuk MSCI

  Saham BRMS mendekati syarat minimum untuk masuk MSCI Indonesia Index. Jika harga saham naik sedikit atau free float bertambah, BRMS bisa memenuhi kriteria MSCI. BRMS dianggap kandidat kuat untuk masuk MSCI dalam review mendatang.

Siklus Pemangkasan Suku Bunga Berikut Sektor yang Akan Diuntungkan

JPM ramal BI rate peluang dipangkas 3 kali lagi sampai akhir tahun 2025. Inflasi masih rendah, Rupiah stabil, BI punya ruang memangkas suku bunga buat mendukung pertumbuhan ekonomi. Era pemangkasan suku bunga akan jadi sentimen positif buat sektor property.  Data history performance harga saham sektor property selama siklus pemangkasan suku bunga (BEFORE & AFTER)  

Pelajaran dari “Chaos Episodes” Sebelumnya

Pelajaran dari “Chaos Episodes” Sebelumnya Maksimum drawdown sekitar -3,2% . Biasanya pelemahan hanya terjadi di hari pertama. dalam 1 bulan pasca-event, rata-rata IHSG rebound +7% . Secara historis, setiap chaos besar hanya short-term shock, tapi dalam sebulan biasanya IHSG rebound signifikan. Secara historis, setiap chaos besar hanya short-term shock, tapi dalam sebulan biasanya IHSG rebound signifikan.