Berita saham hari ini. analisa saham SIAP.Penyelidikan masalah transaksi semu SIAP akan sampai sumber
masalahnya yaitu RI (rights issue) SIAP tahun 2014. OJK akan menyelidiki kasus
tersebut. SIAP dulunya adalah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan
plastik lembaran kemudian mengubah lini bisnisnya menjadi usaha batubara.
Perubahan ini awalnya adalah aksi rights issue Rp. 4.6 triliun oleh ridgetop
holding ventures dalam aksi backdoor listing RITS limited. RITS adalah salah
satu pemilik PT. Wana bara prima coal. Induk dari IWBMC. Saat SIAP melakukan
rights issue, IWBMC mengaku mempunyai area IUP batubara seluas 5000 hektare di
kaltim. Dengan cadangan batubara sebesar 288.1 juta metrik ton. Sebelum lewat
SIAP, RITS venture juga sempat melakukan backdoor listing melalui PKPK (PT. Perdana
karya perkasa Tbk. PKPK sendiri pernah mengajukan dokumen rights issue ke OJK.
Namun rencana rights issue PKPK ditolak OJK karena efek dilusi mencapai 97.5%.
tetapi kali ini berbeda, RITS menunjuk danareksa sekuritas sebagai pembeli
siaga. Setelah rights issue fundamental resources masuk menjadi pemegang saham
pengendali SIAP. Saat ini masalah transaksi semu saham SIAP yang melibatkan
banyak broker sedang ditangani BEI. Aksi akuisisi dengan nilai yang fantastis
besar itu belum memberi keuntungan ke SIAP. Hal tersebut bisa dilihat dari aksi
SIAP yang menghentikan sementara kegiatan pertambangan IWBMC. Penghentian
operasional IWBMC penyebabnya adalah dari pendanaan. Kendala tersebut akhirnya
berdampak pada kegiatan operasional dan penyelesaian transaksi terkait
masyarakat sekitar. SIAP sudah
menginformasikan masalah untuk menghentikan proses pertambangan sampai batas
waktu yang tidak ditentukan tersebut ke fundamental resources Pte Ltd sebagai
pemegang saham pengendali. SIAP memberikan informasi ke BEI kalau perusahaan
akan memulai produksi penambangan terbuka (PIT) pada bulan juli dan melakukan
pengiriman batubara pada bulan agustus tahun 2015. Namun kenyataannya
pembebasan lahan serta perizinannya sampai sekarang belum selesai. Dan sampai
sekarang BEI akan melakukan penyelidikan dan akan segera melapor ke OJK.
Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July Agustus September Oktober November Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020 Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020 Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020 Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bulan Maret minus 5 juta PTBA profit 123 juta BBTN profit 65 juta Porto