Selama periode penurunan BI Rate tahun 2016–2018, saham berkapitalisasi besar (big cap), terutama yang termasuk dalam indeks LQ45, memberikan imbal hasil lebih tinggi (+32%) dibandingkan saham kapitalisasi kecil (+21%).
Untuk saham Bank memberikan imbal hasil tertinggi selama periode 2016-2018 (+74–108%), Sektor bank memiliki sensitivitas positif terhadap penurunan suku bunga.Sektor unggulan:
Bank: Memberikan imbal hasil tertinggi selama periode tersebut (+74–108%), menunjukkan sensitivitas positif terhadap penurunan suku bunga.
JSMR: Saham Jasa Marga mencatat kenaikan +25%.
ASII: Astra International mencatat kenaikan +18%.
Sektor properti: Meskipun penurunan BI Rate biasanya tidak langsung meningkatkan penjualan properti, sektor ini cenderung diperdagangkan pada valuasi diskon terhadap RNAV (Net Asset Value).
Kesimpulan:
Penurunan BI Rate memberikan dampak positif terbesar pada saham big cap, khususnya di sektor perbankan.
Saham-saham berkapitalisasi kecil dan sektor properti juga menunjukkan respons positif, meskipun tidak sekuat sektor perbankan dan big cap.
Investor dapat mempertimbangkan sektor perbankan dan big cap sebagai peluang investasi utama selama periode suku bunga rendah.