Kinerja portofolio Rikopedia klik di sini
Cara join membership klik di sini

Hubungan Inflasi Dengan Krisis Keuangan

Hubungan Inflasi Dengan Krisis Keuangan


Inflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Krisis keuangan terjadi ketika terjadi gangguan yang signifikan dalam sistem keuangan yang mengarah pada penurunan nilai aset, kegagalan institusi keuangan, dan/atau krisis likuiditas yang meluas.

Inflasi dapat berkontribusi pada terjadinya krisis keuangan dalam beberapa cara, di antaranya:

  1. Terjadinya gelembung harga aset: Jika inflasi terlalu tinggi, investor akan mencari alternatif investasi lainnya. Hal ini dapat menyebabkan gelembung harga pada beberapa jenis aset, seperti properti atau saham. Ketika gelembung harga ini pecah, dapat menyebabkan krisis keuangan.

  2. Penurunan daya beli: Inflasi yang tinggi juga dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Ketika harga barang dan jasa meningkat, masyarakat akan membeli barang dan jasa yang lebih sedikit. Hal ini dapat menyebabkan penurunan pendapatan dan kinerja perusahaan, yang dapat memicu terjadinya krisis keuangan.

  3. Tekanan pada nilai tukar: Inflasi yang tinggi juga dapat memicu penurunan nilai tukar mata uang, terutama jika bank sentral tidak dapat mengendalikan inflasi tersebut. Penurunan nilai tukar ini dapat memicu terjadinya krisis keuangan, terutama bagi negara-negara yang bergantung pada impor.

Dalam beberapa kasus, inflasi yang tinggi dapat menjadi penyebab langsung terjadinya krisis keuangan. Sebagai contoh, ketika harga minyak naik secara tiba-tiba dan inflasi meningkat, beberapa negara yang sangat bergantung pada impor minyak dapat mengalami krisis keuangan yang parah karena sulit untuk membayar hutang luar negeri

JOIN CHANNEL TELEGRAM RIKOPEDIA KLIK DISINI

Postingan terkait: