Langsung ke konten utama

Apakah Dolar AS Sudah Menyentuh Titik Terendah? Bagaimana Nasib Rupiah Jika USD Menguat Lagi?

Awal tahun 2025 menjadi periode penuh gejolak bagi dolar Amerika Serikat (USD). Sentimen pasar dihantam oleh serangan politik terhadap Federal Reserve, kebijakan perdagangan yang tidak konsisten dari Presiden Trump, serta tren diversifikasi global yang semakin kuat. Tak heran, USD sempat terpuruk hingga menyentuh level terendah. 

Namun sejak akhir Juni, pergerakan dolar relatif sideways. Stabilitas ini memunculkan pertanyaan besar apakah USD sudah mendekati bottom dan siap berbalik menguat?


Jejak Historis: Trump Jilid Pertama


Apakah Dolar AS Sudah Menyentuh Titik Terendah? Bagaimana Nasib Rupiah Jika USD Menguat Lagi?


Jika kita melihat preseden dari periode pertama pemerintahan Trump (2017–2018), pola saat ini terasa familiar. Dolar kala itu sempat melemah akibat kebijakan fiskal ekspansif dan perang dagang yang menimbulkan ketidakpastian. Tetapi setelah pasar menyesuaikan ekspektasi, USD justru kembali menguat, memicu short squeeze bagi investor yang terlalu agresif memasang posisi jual.


Dengan GDPNow Atlanta Fed mencatat pertumbuhan Q3 di level 3,3%, sulit untuk bersikap terlalu bearish terhadap USD. Ekonomi AS masih tangguh, setidaknya di atas permukaan.


Faktor lain yang memperkuat kasus bahwa dolar bisa rebound adalah dukungan dari kebijakan fiskal Trump. Paket kebijakan yang disebut sebagai “One Big Beautiful Bill” berisi: Pemotongan pajak untuk rumah tangga dan bisnis, Insentif investasi yang terarah, Dorongan konsumsi dan belanja modal ke 2026.


Namun, risiko terbesar justru berada di tangan Federal Reserve. Pasar saat ini sudah membangun ekspektasi besar akan pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Jika Powell tidak menurunkan suku bunga sesuai harapan, dengan alasan seperti inflasi yang masih tinggi, dampak tarif, atau resiliensi ekonomi, maka pasar bisa kecewa.


Konsekuensinya? Investor yang sudah telanjur “short” USD akan terjepit (short squeeze). Dolar bisa reli signifikan, meniru pola yang terjadi di era Trump pertama.


Bagaimana nasib rupiah jika USD menguat lagi?


Apakah Dolar AS Sudah Menyentuh Titik Terendah? Bagaimana Nasib Rupiah Jika USD rebound?


Saat trend USD index terus melemah saja Rupiah tidak berdaya melawan USD. Jika USD rebound ada peluang rupiah terus melemah tembus 17 ribu. Tanpa didukung commodity boom Rupiah sulit untuk menguat.


Join membership Rikopedia klik di sini


Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapatkan bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update info saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Update info saham secara teknikal, fundamental & analisa makro ekonomi. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa tanya langsung dengan Rikopedia lewat whatsapp. Masuk group WhatsApp premium. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi p...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...