Banyak trader pemula terjebak mengejar harga yang tiba-tiba “meledak” naik, berharap bisa meraih profit instan. Sayangnya, kebanyakan breakout seperti itu berakhir gagal karena tidak punya struktur yang jelas.
Breakout harus muncul dari pola dasar yang jelas seperti flat base, cup-with-handle. Kemudian breakout harus diawali trend naik yang kuat sebelumnya. Semakin kuat trend naik sebelumnya semakin besar peluang breakout berhasil.
Volatilitas harus mengecil mendekati area high.
Ditandai range harian yang menyempit tanda bahwa “weak hands” sudah keluar.
Cari akumulasi besar sebelum breakout.
Pada hari breakout, volume idealnya 2x rata-rata harian untuk konfirmasi adanya demand yang kuat.
Breakout terbaik biasanya datang dari sektor unggulan. Contohnya sekarang sektor yang kuat sektor yang berhubungan dengan emas
Jika sektornya kuat, peluang follow-through jauh lebih tinggi.
Hindari saham yang tidak likuid, saham yang tidak likuid rawan dimainkan segelintir orang. Semakin likuid semakin bagus agar institusi bisa ikut masuk tanpa slippage besar.
Yang terakhir breakout lebih sukses saat tren pasar umum sedang bullish. Kalau pasar dalam koreksi, mayoritas breakout akan gagal.
Cara join membership Rikopedia klik di sini