Analisis Saham ADRO : Potensi Pertumbuhan Pasca Spin-Off AADI
Adaro Energy (ADRO) tengah menjadi sorotan setelah mengumumkan rencana spin-off Adaro Aluminium Indonesia (AADI). Dengan valuasi ekuitas AADI yang diproyeksikan mencapai US$6,1 miliar, langkah ini menawarkan potensi pertumbuhan signifikan bagi para pemegang saham, meskipun disertai risiko tertentu. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai prospek ADRO dan AADI pasca spin-off.
Mengapa Spin-Off AADI Menarik?
Rencana ini menempatkan ADRO dalam posisi strategis, mengingat AADI memiliki potensi kuat di sektor aluminium dan proyek energi terbarukan. Berdasarkan analisis:
Valuasi Pasca Spin-Off: Nilai ADRO setelah spin-off AADI diperkirakan berada di kisaran US$5,3-7,0 miliar.
Upside Bagi Pemegang Saham: Investor yang berpartisipasi dalam spin-off AADI dapat melihat potensi keuntungan hingga 112-171% dari valuasi yang diestimasikan.
Free Cash Flow yang Kuat: AADI diproyeksikan akan menghasilkan arus kas bebas (FCF) yang solid mulai tahun 2026, terutama karena penurunan belanja modal (capex) setelah proyek tambang selesai.
Proyek Energi Terbarukan: Kunci Masa Depan ADRO
Pasca spin-off, fokus ADRO akan beralih ke proyek energi terbarukan, termasuk proyek pembangkit listrik tenaga air yang ditargetkan selesai pada tahun 2030. Namun, risiko utama adalah potensi diskon valuasi yang lebih besar pada induk (holdco). Untuk mengurangi risiko ini, visibilitas yang lebih baik pada proyek energi terbarukan sangat dibutuhkan.
Potensi Risiko Pasca Spin-Off
Meskipun menawarkan peluang besar, spin-off AADI juga menghadirkan beberapa risiko:
Penurunan Valuasi Saham ADRO: Dengan basis proyeksi, pemegang saham ADRO bisa menghadapi potensi penurunan valuasi sebesar 9-31%.
Harga Batu Bara yang Lemah: Penurunan harga batu bara global dapat berdampak pada profitabilitas jangka pendek ADRO.
Ketidakpastian Proyek: Proyek energi terbarukan, meskipun menjanjikan, membutuhkan waktu lama untuk realisasi, sehingga risiko eksekusi tetap ada.
Join membership Rikopedia klik disini