Langsung ke konten utama

Indikator Yang Paling Akurat Memprediksi Resesi di AS

Indikator Yang Paling Akurat Memprediksi Resesi di AS

 

Tidak ada satu indikator tunggal yang secara pasti dapat memprediksi resesi di AS. Namun, ada beberapa indikator ekonomi yang dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan terjadinya resesi, antara lain:

  1. Gross Domestic Product (GDP): GDP merupakan ukuran keseluruhan nilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Jika GDP mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut, ini menunjukkan adanya resesi.

  2. Tingkat pengangguran: Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menunjukkan adanya perlambatan dalam perekonomian dan kemungkinan terjadinya resesi.

  3. Indeks harga saham: Indeks harga saham seperti S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average dapat memberikan petunjuk tentang kinerja pasar saham dan kondisi ekonomi secara umum.

  4. Yield kurva imbal hasil obligasi: Yield kurva imbal hasil obligasi mengukur perbedaan antara suku bunga jangka pendek dan jangka panjang. Jika yield kurva imbal hasil obligasi terbalik (yaitu, suku bunga jangka pendek lebih tinggi dari suku bunga jangka panjang), ini dapat menunjukkan resesi yang akan datang.

  5. Indeks Pembelian Manajer (PMI): Indeks PMI dapat memberikan petunjuk tentang kinerja sektor manufaktur dan jasa. Jika indeks PMI turun di bawah level 50, ini dapat menunjukkan adanya resesi atau perlambatan ekonomi.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap indikator ini harus diinterpretasikan dengan hati-hati dan dianalisis bersama-sama dengan faktor-faktor ekonomi lainnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang kondisi ekonomi dan kemungkinan terjadinya resesi di AS. Join membership Rikopedia klik (disini) Channel telegram Rikopedia klik (disini)

Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapatkan update saham pilihan yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia.  Bimbingan trading saham dipandu langsung lewat group whatsApp.   Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money dan risk management. Sharing strategy & ilmu trading saham dari pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Semua dipandu dengan detail lewat group whatsapp. Biaya join membership Rp.500,000/Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bulan Maret minus 5 juta PTBA profit 123 juta BBTN profit 65 juta                                                         Porto