Stop loss dan average down dalam trading saham adalah dua strategi yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Stop loss adalah strategi di mana trader menetapkan batas kerugian tertentu dan menjual saham ketika harga turun di bawah batas tersebut. Strategi ini bertujuan untuk membatasi kerugian dan menjaga risiko tetap terkendali.
Sementara itu, average down adalah strategi di mana trader menambah posisi dengan membeli saham yang sama dengan harga yang lebih rendah dari harga beli sebelumnya. Tujuannya adalah untuk menurunkan rata-rata harga beli dan mendapatkan keuntungan lebih besar ketika harga naik.
Pilihan antara kedua strategi ini tergantung pada preferensi dan tujuan trading masing-masing trader. Stop loss bisa menjadi pilihan yang lebih tepat untuk trader yang ingin membatasi risiko kerugian yang besar. Sedangkan average down bisa menjadi pilihan yang lebih tepat untuk trader yang yakin bahwa harga saham yang mereka beli akan naik kembali di masa depan.
Namun, penting untuk diingat bahwa baik stop loss maupun average down memiliki risiko tersendiri. Stop loss bisa mengakibatkan kehilangan peluang keuntungan jika harga saham turun sementara kemudian naik kembali. Sementara itu, average down bisa mengakibatkan kerugian yang lebih besar jika harga saham terus turun dan tidak pernah naik kembali. Oleh karena itu, sebelum menggunakan strategi ini, trader harus mempertimbangkan dengan cermat tujuan trading mereka, kondisi pasar, dan risiko yang mungkin terjadi.
Join membership Rikopedia klik (disini) Channel telegram Rikopedia klik (disini)