Dolar AS tengah mengalami penurunan nilai secara bertahap, dan banyak yang bertanya-tanya: apakah ini strategi yang disengaja oleh Donald Trump? Jika melihat kebijakan dan langkah-langkah ekonominya, jawabannya tampaknya ya.
Mengapa Melemahkan Dolar?
Amerika Serikat memiliki utang yang sangat besar. Dalam kondisi normal, dolar yang kuat berarti utang dalam dolar juga “mahal” bagi pemerintah, karena para pemegang obligasi terutama investor asing mengharapkan nilai uangnya tetap stabil. Namun, dolar yang lebih lemah justru menurunkan nilai utang dalam istilah riil.
Contoh konkretnya:
Sejak awal tahun ini, dolar telah turun sekitar 12% terhadap euro. Artinya, investor Eropa yang memegang obligasi AS secara efektif kehilangan 12% nilai investasinya. Namun bagi AS, itu berarti beban utang luar negeri mereka berkurang 12%—tanpa harus mengurangi belanja atau menaikkan pajak.
Kebijakan Trump yang Mendorong Penurunan Dolar
Beberapa kebijakan yang memberi tekanan ke bawah pada dolar meliputi: Tariff dan perang dagang, Dorongan untuk suku bunga rendah, Tekanan terhadap independensi The Fed.
Semua ini menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi penguatan dolar—namun sangat menguntungkan bagi pelunasan utang dalam bentuk depresiasi.
Siapa yang Rugi? Siapa yang Untung?
Rugi: Negara-negara asing yang memiliki cadangan dolar besar. Grafik tahun 2024 menunjukkan negara-negara seperti Jerman, Italia, Prancis, Rusia, dan China menyimpan ribuan ton emas—dan banyak dari mereka juga memiliki obligasi AS. Ketika dolar melemah, aset mereka dalam bentuk dolar menyusut nilainya.
Untung: Amerika Serikat sendiri. AS memiliki cadangan emas terbesar di dunia: 8.133 ton—lebih dari dua kali lipat milik Jerman (3.351 ton). Aset seperti emas dan Bitcoin yang memiliki suplai terbatas akan naik nilainya jika dolar melemah. Dalam mata uang asing, harga emas akan tampak lebih mahal.
Strategi Investasi Trump: Emas dan Bitcoin
Menariknya, Trump tidak hanya bertumpu pada emas. Ia juga: Mendukung regulasi yang ramah kripto, Mengangkat pejabat pro-crypto, Investasi pribadi lebih dari $200 juta melalui World Liberty Financial untuk pembelian dan mining Bitcoin, Bahkan dikabarkan 10% kekayaannya kini terkait dengan kripto
Apa artinya?
Trump menyiapkan AS untuk bangkit dari pelemahan dolar dengan fondasi cadangan emas dan Bitcoin yang kuat. Jika dolar terus melemah, dua aset ini justru akan mengalami apresiasi besar.
Strategi atau Spekulasi?
Dari sisi makroekonomi, ini adalah strategi klasik: pertumbuhan cepat + pelemahan mata uang = pelunasan utang secara diam-diam.
Namun, strategi ini memiliki risiko: Kehilangan kepercayaan global terhadap dolar, Lonjakan inflasi dalam negeri jika tidak dikendalikan, Potensi penurunan status dolar sebagai mata uang cadangan dunia.
Trump tampaknya tidak sekadar membiarkan dolar melemah melainkan memanfaatkannya sebagai alat strategis. Dengan mendukung aset seperti emas dan Bitcoin, ia menempatkan AS di posisi yang bisa tetap untung bahkan saat dolar melemah.
Namun, pertanyaannya kini: sampai kapan investor global akan percaya pada strategi ini?
Komentar Rikopedia : Bear market untuk dolar AS, akan memacu alokasi dana yang lebih tinggi pada gold, komoditas, kripto, serta pasar negara berkembang (EM)
Cara join membership Rikopedia klik di sini