Ketika Amerika Serikat baru saja meloloskan undang-undang anggaran baru (disebut “Big Beautiful Bill”), banyak ekonom mulai memperingatkan risiko yang mengintai di balik euforia tersebut. Salah satunya adalah Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates dan salah satu investor paling berpengaruh di dunia.
Melalui analisanya, Dalio mengungkap potensi ancaman besar terhadap ekonomi AS, yang tak hanya berdampak lokal, tapi bisa mengguncang ekonomi global.
1. Defisit Anggaran yang Meningkat Tajam
Menurut Dalio, anggaran baru ini akan membawa pengeluaran pemerintah AS mencapai sekitar USD 7 triliun per tahun, sedangkan pemasukan hanya sekitar USD 5 triliun per tahun. Artinya, AS mengalami defisit sekitar USD 2 triliun per tahun.
Dalam jangka waktu 10 tahun, utang pemerintah diproyeksikan naik dari:
• 100% PDB menjadi 130% PDB
• Utang rata-rata per keluarga AS melonjak dari USD 230.000 menjadi USD 425.000
2. Beban Bunga Utang yang Membebani Generasi Mendatang
Tak hanya itu, beban bunga dan pokok utang juga akan melonjak. Saat ini, AS membayar sekitar USD 1 triliun per tahun untuk bunga, dengan total utang pokok sekitar USD 9 triliun. Namun dalam 10 tahun, angkanya bisa melonjak menjadi:
• USD 18 triliun total pembayaran (USD 2 triliun di antaranya hanya untuk bunga).
Ini berpotensi memaksa pemerintah:
• Memotong pengeluaran besar-besaran dan/atau menaikkan pajak secara ekstrem.
• Mencetak lebih banyak uang, yang berarti devaluasi dolar dan suku bunga ditekan ke level yang rendah secara tidak alami.
3. Dampak Terhadap Daya Beli & Pasar Keuangan
Lalu apa dampaknya bagi masyarakat biasa?
Sebuah grafik sederhana tapi menggugah menunjukkan bahwa daya beli dolar AS terus merosot drastis sejak tahun 1970. Jika dulu USD 1 bisa membeli barang senilai USD 7 atau lebih, kini nilainya sudah tergerus tajam.
Sementara itu, utang pemerintah AS terus menanjak hingga melebihi USD 30 triliun.
Kombinasi antara tingginya utang dan pelemahan daya beli ini adalah resep menuju krisis:
• Daya beli rakyat makin tertekan.
• Nilai tabungan dan investasi dalam dolar AS makin tergerus.
• Pasar obligasi dan kredit AS terguncang—padahal inilah tulang punggung sistem keuangan global.
4. Solusi: Pengorbanan atau Krisis Besar
Menurut Dalio, jalan keluar dari krisis ini tak bisa dihindari:
1. Kurangi defisit anggaran secara signifikan—dari 7% PDB menjadi 3%.
2. Lakukan penyesuaian menyakitkan: pemangkasan anggaran, penyesuaian pajak, dan normalisasi suku bunga.
3. Jika tidak, disrupsi besar dan menyakitkan sangat mungkin terjadi—baik berupa resesi, inflasi tinggi, atau krisis utang.
Apa Pelajaran Utamanya?
Pelajaran penting dari peringatan ini sederhana:
Ketergantungan berlebihan pada utang akan menghancurkan daya beli dan memicu krisis jangka panjang.
Bagi kita yang hidup di era ini, penting untuk:
• Memahami risiko ekonomi global yang makin rapuh.
• Mengelola keuangan pribadi dengan lebih bijak.
• Mengantisipasi pelemahan nilai mata uang dan inflasi jangka panjang.
⸻
Penutup:
Ray Dalio bukan satu-satunya yang memperingatkan ini. Namun, analisisnya menunjukkan bahwa persoalan ini bukan sekadar politik, tapi ancaman nyata bagi ekonomi dunia. Apakah pemerintah AS akan bertindak sebelum terlambat? Atau kita sedang menyaksikan babak baru dalam sejarah krisis ekonomi global?