Michael Hartnett dari Bank of America (BofA) menyebut situasi saat ini sebagai “One Big Beautiful Bubble”, yaitu gelembung keuangan besar yang terus membesar akibat utang AS yang tak terkendali, kebijakan fiskal yang agresif, dan investor yang makin agresif keluar dari aset USD.
Faktor risiko: krisis, resesi, pandemi baru, atau shock lain bisa menambah $10 triliun utang baru secara “tidak terduga”
Menurut BofA investor makin menghindari obligasi jangka panjang (long bonds). Aset dialihkan ke: Pasar internasional, Aset riil (hard assets), Aset digital (crypto, dsb.)
Risiko pasar saat ini lebih condong ke “bubble” dibanding “bust” (pecah).
Bank of America (BofA) mengingatkan: “Greed (keserakahan) lebih sulit dikalahkan daripada fear (ketakutan).”
BofA : S&P 500 diprediksi bisa memicu “sell signal” jika naik melewati 6300.
Shiller P/E Ratio S&P 500 saat ini telah mencapai 38x (38 kali), tingkat tertinggi kedua sejak Dot-Com Bubble (sekitar tahun 2000-an).
Wajar jika BofA menyebut BUBBLE