Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2025

Target Saham PSAB

  Saham PSAB bullish flag. Harga emas mendekati level $4000. Emiten gold related bakal panen raya

Target Saham ESSA

  Saham ESSA flat base breakout. Potensi rally saham 880.  Semakin lama konsolnya semakin tinggi naiknya saat breakout.  Perubahan trend ESSA dari sideways ke UPTREND. Teori flat base breakout.  Harga amonia sebulan terakhir terus meroket naik ya ESSA = pure ammonia play. Amonia menyumbang ±85–90% total pendapatan ESSA, sementara LPG hanya 10–15%.

Gold jadi asset class dengan performance terbaik di tahun 2025

  Gold jadi asset class dengan performance terbaik di tahun 2025. Year to date + 47.7%. Dampak de-dollarisasi, Hutang AS yang terus meroket, The Fed cut tanda menyerah melawan inflasi, permintaan kuat dari bank sentral global terutama dari China & Trend pelemahan USD

Divergence Antara Foreign Flow dengan IHSG

  Ada divergence antara foreign flow dan IHSG. Dana asing terus keluar dari IHSG sedangkan IHSG terus meroket naik. IHSG ditopang saham2 konglo yang valuasinya sudah super mahal. Pergerakan IHSG cenderung bias tidak mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya

SAHAM EMITEN TAMBANG EMAS: BARU FASE AWAL DARI SUPERCYCLE

  Uang beredar (M2) meningkat tajam akibat kebijakan quantitative easing dan defisit fiskal yang besar selama beberapa tahun terakhir. Namun, kapitalisasi pasar emiten tambang emas belum mengalami kenaikan signifikan dan masih tergolong undervalued. Jika kita mengukur harga saham tambang emas dalam konteks pertumbuhan uang beredar, emiten tambang emas sebenarnya masih undervalued. Masih bisa naik signifikan kedepannya. Meskipun harga saham emiten tambang emas mulai naik, pertumbuhannya masih jauh tertinggal dibandingkan ekspansi likuiditas (M2) yang masif akibat kebijakan moneter longgar selama 20 tahun terakhir. Meskipun harga saham emiten tambang emas mulai naik, pertumbuhannya masih jauh tertinggal dibandingkan ekspansi likuiditas (M2) yang masif akibat kebijakan moneter longgar selama 20 tahun terakhir.

Harga Emas Akan Tetap Naik Hingga 2026

  Analis dari Goldman Sachs dan UBS memperkirakan harga emas akan tetap naik hingga 2026 dampak tren suku bunga rendah, pembelian bank sentral, dan arus masuk ke ETF emas akan berlanjut. Ray Dalio dan Ken Griffin sama-sama memperingatkan dunia sedang memasuki fase di mana kepercayaan terhadap dolar AS melemah, dan emas kembali menjadi simbol kekuatan finansial sejati. kondisi saat ini mirip era 1970-an, ketika inflasi tinggi, dolar melemah, dan kepercayaan pada mata uang fiat menurun. Saham gold related seperti PSAB bakal diuntungkan dari meroketnya harga emas