Pasar saham Indonesia saat ini overvalued secara historis. terutama akibat kenaikan saham konglomerasi yang tidak diikuti oleh pertumbuhan laba riil.
7 dari 10 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar saat ini adalah saham konglo. Dominasi konglomerasi menyebabkan pasar tampak kuat di permukaan (IHSG naik), padahal breadth (penyebaran kenaikan) sempit hanya beberapa saham besar yang mengangkat indeks.
Semua hal bersifat siklus (All Things Are Cyclical) saham konglomerasi dan mid-tier di Indonesia sudah “overstretched” (terlalu mahal) or sudah melampaui target valuasi.
Saham LQ45 banyak yang valuasinya masih murah potensi jadi entry point terbaik ketika siklus berbalik.

