Selama satu abad terakhir, reli besar harga emas selalu muncul di masa-masa gejolak ekonomi dunia dari Great Depression 1930-an, inflasi tinggi 1970-an, hingga Great Recession 2008. Kini, tahun 2025 menandai babak baru dalam sejarah tersebut.
Berdasarkan data harga emas telah naik 66% sejak awal tahun hingga 20 Oktober, menjadikannya kenaikan tahunan terbesar keempat sejak 1925. Lonjakan ini menempatkan tahun 2025 sejajar dengan periode legendaris 1973–1979 masa di mana sistem moneter dunia berguncang dan harga emas melonjak tajam.
Data Berbicara: 2025 Masuk 4 Besar Reli Emas Sepanjang Sejarah
Berdasarkan data dari Bloomberg, berikut daftar Top 10 Annual Gold Gains Since 1925:
Tiga dari empat tahun teratas (1973, 1974, 1979) terjadi di era inflasi ekstrem dan gejolak moneter global. Kini, 2025 muncul sebagai satu-satunya tahun dalam era modern dengan reli emas setara tanpa inflasi tinggi.
Inilah yang membuat Rikopedia menyebut fenomena ini sebagai “parabolic gold rally” kenaikan tajam yang lebih mencerminkan ketakutan terhadap deflasi dan krisis kepercayaan global, bukan inflasi.
Apakah Rally Emas Mengindikasikan Inflasi atau Deflasi?
Biasanya, emas naik ketika inflasi melonjak. Namun tahun 2025 menunjukkan anomali: Emas +66%, Minyak -20%, S&P 500 +15%
Artinya, reli emas saat ini tidak didorong oleh kenaikan harga energi atau biaya hidup, melainkan oleh menurunnya kepercayaan terhadap uang kertas (fiat money) dan sistem keuangan berbasis utang.
Defisit fiskal AS mencapai rekor tertinggi baru, dan investor global mulai meragukan kemampuan AS membiayai utangnya tanpa mencetak uang baru. Kondisi ini menciptakan arus besar dana menuju aset lindung nilai seperti emas, perak, dan bitcoin.
Dari Dolar ke Dunia Multipolar
Fenomena ini juga menguatkan pandangan para ekonom seperti Kenneth Rogoff (mantan IMF Chief Economist) bahwa dunia sedang bergerak menuju “multipolar monetary system.”
Dalam sistem ini, dolar AS masih berperan penting, tetapi tidak lagi menjadi satu-satunya penyimpan nilai global.
“The exorbitant privilege of the U.S. dollar is fading,” tulis Rogoff. “Gold’s renewed strength underscores the world’s search for real stores of value.”
Singkatnya, reli emas ini bukan sekadar reaksi pasar, tapi sinyal perubahan besar dalam struktur kekuasaan ekonomi global.
Reli Emas = Alarm untuk Dunia Finansial
Reli emas 2025 bukan sekadar tren jangka pendek, melainkan indikator sistemik bahwa dunia sedang menghadapi transisi besar dalam keuangan global.
Kondisi ini menandai: Krisis kepercayaan terhadap dolar AS, Perubahan arah kebijakan moneter global, Pergeseran kekayaan menuju aset riil dan komoditas
Sejarah membuktikan: setiap kali emas naik parabolic, dunia sedang bersiap menghadapi babak baru — entah inflasi ekstrem, resesi besar, atau restrukturisasi sistem moneter global.
Dan kali ini, 2025 mungkin menjadi awal dari perubahan besar berikutnya.
Join membership Rikopedia klik di sini

