Uang beredar (M2) meningkat tajam akibat kebijakan quantitative easing dan defisit fiskal yang besar selama beberapa tahun terakhir. Namun, kapitalisasi pasar emiten tambang emas belum mengalami kenaikan signifikan dan masih tergolong undervalued.
Jika kita mengukur harga saham tambang emas dalam konteks pertumbuhan uang beredar, emiten tambang emas sebenarnya masih undervalued. Masih bisa naik signifikan kedepannya.
Meskipun harga saham emiten tambang emas mulai naik, pertumbuhannya masih jauh tertinggal dibandingkan ekspansi likuiditas (M2) yang masif akibat kebijakan moneter longgar selama 20 tahun terakhir.
Meskipun harga saham emiten tambang emas mulai naik, pertumbuhannya masih jauh tertinggal dibandingkan ekspansi likuiditas (M2) yang masif akibat kebijakan moneter longgar selama 20 tahun terakhir.