Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Kinerja BBRI Q1 2025: Kenapa Laba Bersih Turun?

  Kinerja BBRI Q1 2025: Kenapa Laba Bersih Turun? Laba bersih Q1 BBRI turun 14% YoY menjadi Rp13,7 triliun, sesuai ekspektasi (Priced in). Berikut 3 faktor penyebabnya : 1. Net interest income yang lebih rendah 2.  Beban pencadangan (credit cost) yang tinggi akibat strategi front-loading oleh manajemen untuk mengantisipasi ketidakpastian global 3. Beban operasional (opex) yang meningkat Meskipun laba menurun, BBRI tetap mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 5% YoY, dengan outstanding loan mencapai Rp1.374 triliun. Perumpamaannya seperti seseorang yang sengaja menyisihkan uang lebih banyak di awal tahun untuk dana darurat. Hal ini dilakukan agar lebih siap menghadapi risiko ke depan.

JCI may have bottomed out

  JCI may have bottomed out  : Meskipun dana asing belum banyak masuk ke IHSG dukungan domestik dari institusi seperti  Danantara dan BPJS-TK  bakal menopang IHSG.

Mengapa Rupiah stabil penting buat investor asing??

  Mengapa Rupiah stabil penting buat investor asing?? Contohnya, jika investor asing membeli saham Indonesia saat Rupiah berada di 15.000 per USD, lalu menjualnya saat Rupiah melemah ke 16.000 per USD, maka saat dikonversi kembali ke USD, keuntungan mereka bisa tergerus atau bahkan hilang karena selisih kurs. Makanya Investor asing harus memastikan nilai tukar rupiah stabil atau menguat baru agresif masuk ke IHSG.

Pasar mungkin terlalu cepat memperkirakan pelonggaran kebijakan moneter The Fed

  Laporan pasar tenaga kerja AS (NFP) lebih kuat dari konsensus. Dampaknya  probabilitas penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC bulan Juni  mengalami penurunan menjadi 35,6%, dibandingkan dengan 50,4% sebelumnya. Setelah rilis data NFP tadi malam pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed  mundur ke bulan July  dengan perkiraan total pemangkasan suku bunga tahun ini  turun menjadi 3x dari sebelumnya 4x. Pasar mungkin terlalu cepat memperkirakan pelonggaran kebijakan moneter The Fed

Update pergerakan dana global. Data dari Bank of America (BofA)

  Update pergerakan dana global. Data dari Bank of America (BofA) Big money masih agresif masuk ke asset berisiko CRYPTO dan keluar dari safe haven GOLD ya. Kenapa big money mulai berani masuk asset beresiko lagi? Menurut BofA pasar kini mengantisipasi Trump akan beralih ke kebijakan ekonomi yang lebih lunak di 100 hari keduanya:  penurunan tarif, suku bunga, dan pajak. Crypto termasuk dalam kategori asset paling berisiko. Jika dana asing masuk ke crypto artinya market dalam mode RISK ON

Rupiah Potensi Menguat Berikut Sektor di BEI Yang Bakal Cuan

  Dampak penguatan rupiah terhadap  EBIT (Earnings Before Interest and Taxes)  dan  PBT (Profit Before Tax)  tiap sektor di BEI. Saham sektor property bakal diuntungkan siklus penguatan Rupiah.  Secara fibonacci target penguatan Rupiah kisaran 16200-15800