Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

China Bukan Ancaman Perdagangan AS, Tapi Ancaman Utang Amerika

Selama ini publik sering disuguhi narasi bahwa perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok hanyalah soal tarif, ekspor-impor, dan dominasi ekonomi. Tapi jika kita gali lebih dalam, ada ancaman yang jauh lebih besar yang coba dihadapi AS,  ancaman terhadap sistem utang global yang selama ini menopang kekuatan ekonominya. Perang Dagang Itu Permukaan, Intinya Adalah Utang Setelah jeda 90 hari, perang dagang antara AS dan Tiongkok kembali memanas, kali ini dipicu oleh ekspor  rare earth materials . Namun di balik perundingan dan tarif triple-digit, ada satu masalah yang tidak disorot cukup dalam:  utang nasional Amerika yang kini telah menembus $36 triliun. Mengapa ini penting? Karena sistem utang AS bukan hanya masalah internal —  itu adalah fondasi utama dari kekuatan ekonomi global Amerika. Ekspor Terbesar AS Bukan Mobil atau Teknologi, Tapi… Dolar dan Utang Meskipun AS hanya menyumbang 4% dari populasi dunia, negara ini mengonsumsi lebih dari 25% dari total pro...

Potensi Saham BBRI Jika Tembus MA200

  BBRI potensi menguji MA200 di level 4390. Jika ditembus bakal strong bullish. Jika dana asing kembali masuk ke IHSG yang bisa menyerap likuiditas dalam jumlah besar pastinya big bank tempatnya.. The Fed mulai QE diam2 (Mulai membeli obligasi), Dollar bakal melemah, Rupiah bakal terus menguat, Dana asing bakal membanjiri IHSG lagi. Update konsensus target price saham BBRI. Bloomberg terminal Rate-sensitive beneficiaries :  BBRI  well-positioned to benefit  from easing rates and improving loan growth.

Obligasi AS Tidak Laku, The Fed Akan Dipaksa Buat QE

  The Fed tidak mengumumkan QE. Tapi pasar merasakannya. The Fed kembali membeli US$43.6 miliar obligasi AS dalam 4 hari, terutama setelah lelang Treasury (UST) pada 9 Mei gagal. Pembelian ini tidak diberi label “QE”, tapi efeknya jelas yield 30Y yang sebelumnya naik ke 5.2% langsung turun. Permintaan investor asing terhadap obligasi AS terus melemah. Jepang, China, Timur Tengah kini lebih hati-hati atau sibuk dengan masalah domestik. China Mundur dari Peran Lama China sedang menghadapi krisis properti, outflow modal, dan tidak lagi menjadi penyeimbang global. AS Butuh “Buyer of Last Resort”.  Dengan bunga tinggi, utang besar, dan politik yang macet, tak ada yang sanggup menyerap obligasi AS kecuali The Fed. Ketika The Fed mulai “longgar” or QE,    Pergerakan dana global akan mulai keluar dari aset berbasis dolar dan masuk ke aset negara berkembang (EM), CRYPTO dan EMAS. Dana asing pelan2 masuk IHSG lagi.  Rupiah stabil, yield turun, dan suku bunga domestik long...

Trump Bikin Ulah Lagi, Harga Emas Meroket

  Trump bikin ulah lagi ya. Emas bakal meroket menuju target $3800. IHSG short-term bakal koreksi sehat dulu karena sudah rally naik 20% dari titik bottom dan tertahan fibonacci 61.8%. Level psikologis 7000 akan jadi support kuat IHSG. Perhatikan saham gold related seperti ANTM MDKA PSAB ARCI

Gencatan Tarif AS-Tiongkok: Isyarat Damai atau Jeda sementara saja?

Pasar saham mendapatkan angin segar saat Amerika Serikat dan Tiongkok menyepakati langkah simbolik untuk  menurunkan tarif impor . Meski hanya berlaku  selama 90 hari , keputusan ini langsung disambut dengan reli di pasar saham global. Namun, di balik euforia sementara ini, ada pertanyaan besar:  apakah ini benar-benar titik balik bagi stabilitas global, atau sekadar jeda di tengah ketegangan jangka panjang? Isi Kesepakatan Sementara  Tarif yang dikurangi: Tarif atas barang China ke AS : kini menjadi  41%  (gabungan dari “reciprocal”, “fentanyl”, dan tarif dasar).  Tarif atas barang AS ke China : turun ke  27.5% . Kebijakan lain: China mencabut semua larangan ekspor , sinyal positif bahwa Beijing ingin meredakan ketegangan.  AS memberi sinyal akan menurunkan tarif fentanyl , seiring kerja sama China dalam menanggulangi penyelundupan zat mematikan ini. Masalah Lama Belum Hilang Kesepakatan ini tidak menyentuh akar masalah yang lebih kompleks, ...

Potensi Dividen Saham TLKM

  History pembayaran dividen TLKM dan skenario potensi dividen TLKM. RUPST 27 Mei 2025

Dampak Jika Emas Diklasifikasikan Menjadi High-Quality Liquid Asset (HQLA)

Emas akan segera diklasifikasikan sebagai High-Quality Liquid Asset (HQLA) di bawah aturan Basel III versi terbaru (Basel 3.1) yang kemungkinan dirilis 1 Juli. Perhatikan data di atas pada Q1 2025, bank sentral membeli 244 metrik ton emas, 24% lebih tinggi dari rata-rata 5 tahun ( Central Banks Are Accumulating Gold) Survei WGC: 30% bank sentral akan tambah cadangan emas dalam 12 bulan ke depan tingkat tertinggi sepanjang sejarah survei mereka. Apa dampaknya jika emas jadi HQLA??? Jika emas disetujui sebagai HQLA akan menjadi perubahan besar dalam standar keuangan global.  Bank sentral dan institusi akan semakin banyak mengakumulasi emas Permintaan emas institusional akan menguat, dan eksposur ke emas fisik akan menjadi lebih dominan. *Peluang di saham tambang emas Semua cerita makro mendukung harga emas untuk lanjut terbang ke langit. Baca juga artikel dengan judul :  Goldman sachs sedang membahas kekhawatiran mendalam mengenai ancaman terhadap independensi Federal Reserve (T...