Kemarin kita sudah bahas tentang topik 3 pilar kekuatan AS mulai bergeser, Jika anda belum baca detailnya bisa baca klik di sini
Pada 16 Mei 2025, Moody’s secara resmi menurunkan peringkat kredit Amerika Serikat dari ‘Aaa’ menjadi ‘Aa1’. Ini adalah sinyal bahwa dunia mulai meragukan kekuatan fiskal negara adidaya tersebut.
Sejak 1919, Moody’s memberikan rating sempurna kepada AS. Kini, untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad, AS tidak lagi menyandang predikat peminjam paling aman di dunia dari semua lembaga pemeringkat besar.
Apa Alasan Moody’s Menurunkan Rating AS?
Utang nasional AS menembus $36 triliun. Defisit fiskal tahunan terus membengkak tanpa ada upaya konkret untuk membendungnya.
Biaya bunga naik tajam seiring suku bunga tinggi dan utang terus menggunung. Kebuntuan politik dan kegagalan Kongres dalam membuat langkah fiskal struktural.
Moody’s bahkan menyebut: “Pemerintahan demi pemerintahan di AS telah gagal membalikkan tren defisit dan biaya bunga yang membengkak.”
Efek Domino ke Pasar Global: Bukan Hanya Tentang AS
Penurunan rating ini menegaskan analisis sebelumnya, yang menyatakan bahwa dominasi pasar saham AS dan dolar bisa melemah karena: Konsentrasi berlebihan di segelintir saham technology AS (Mag-7).
Ketergantungan pada kekuatan dolar sebagai “safe haven” yang mulai dipertanyakan.
Kepercayaan pasar global terhadap kredibilitas fiskal dan moneter AS yang mulai retak.
Meski downgrade ini mengundang kritik keras dari kalangan dekat Presiden Trump dan ekonom konservatif AS, pasar tidak bisa mengabaikan sinyal bahaya yang dikirim oleh Moody’s.
Bagaimana efek dominonya?? Rotasi portofolio
Downgrade kredit AS ini bukan hanya soal simbolik, tapi sebuah pergeseran arah. Ini mengkonfirmasi bahwa: Risiko AS meningkat. Daya tarik aset di luar AS, khususnya Asia dan emerging markets bakal lebih menarik, USD bakal melemah.
Indonesia meskipun masih menghadapi banyak tantangan, menawarkan valuasi menarik dan potensi rotasi dana global masuk ke Indonesia.
Join membership Rikopedia klik di sini