Langsung ke konten utama

Elon Musk, Trump, dan Krisis Fiskal Amerika: Kisah Dibalik Department of Government Efficiency (DOGE)


Elon Musk, Trump, dan Krisis Fiskal Amerika: Kisah Dibalik Department of Government Efficiency (DOGE)

Belakangan ini, dunia dikejutkan dengan keputusan Elon Musk untuk mundur dari perannya di Department of Government Efficiency (DOGE) — sebuah proyek pemerintah Amerika Serikat yang didirikan oleh Presiden Donald Trump dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan di pemerintahan.


Namun, apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa Elon Musk, salah satu tokoh bisnis paling berpengaruh di dunia, memilih mundur dari proyek yang didukung mayoritas rakyat Amerika ini? Mari kita telusuri lebih dalam.


Apa Itu DOGE?


DOGE adalah departemen yang dibuat dengan misi ambisius: memangkas pemborosan, mengurangi penipuan, dan membuat pemerintah AS lebih efisien agar terhindar dari kebangkrutan. Proyek ini mendapat dukungan lebih dari 70% warga Amerika, menandakan harapan besar masyarakat terhadap perbaikan tata kelola negara.


Elon Musk dipercaya untuk memimpin inisiatif ini, sebuah tugas yang tidak mudah mengingat kompleksitas birokrasi dan kondisi fiskal negara.


Mundurnya Elon Musk dan Alasan Sebenarnya


Awalnya, Elon menyebut tekanan dari pemegang saham sebagai alasan mundurnya dari DOGE agar bisa fokus pada Tesla dan SpaceX. Namun, seminggu kemudian ia mengungkapkan kebenaran di Twitter: dia tidak tahan dengan rancangan undang-undang pajak “big beautiful” yang justru memperparah defisit anggaran AS.


Krisis Defisit dan Utang yang Memburuk


Elon Musk, Trump, dan Krisis Fiskal Amerika: Kisah Dibalik Department of Government Efficiency (DOGE)


Tujuan utama DOGE adalah mengurangi defisit anggaran yang sudah mendekati $2 triliun per tahun. Ironisnya, rancangan pajak baru ini diperkirakan akan meningkatkan defisit hingga $500 miliar setiap tahun, sehingga totalnya menjadi lebih dari $2,5 triliun.


Dalam 10 tahun ke depan, ini berarti utang publik AS bisa bertambah sekitar $25 triliun sebuah angka yang sangat besar dan berpotensi memicu masalah ekonomi serius.


Peringatan dari Para Ahli Keuangan


Jamie Dimon, CEO JPMorgan, memberikan peringatan keras bahwa pasar obligasi AS “akan mengalami keruntuhan,” bukan sekadar kemungkinan, tapi kepastian. Meskipun waktu pastinya belum jelas, risiko ini akan dipicu oleh meningkatnya tumpukan utang dan defisit yang terus berlanjut.


Sementara itu, Sekretaris Keuangan Scott Bessent meyakinkan publik bahwa AS tidak akan gagal bayar utangnya. Tapi pernyataan ini memiliki makna tersirat: pemerintah akan mencetak uang dalam jumlah besar untuk membayar utang tersebut.


Dampak Pencetakan Uang yang Masif


Pencetakan uang oleh pemerintah ini dikhawatirkan akan menyebabkan “the mother of all inflations,” inflasi besar-besaran yang mengacaukan pasar finansial. Pasar obligasi akan runtuh seperti yang diperingatkan Jamie Dimon.


Kasus Elon Musk dan DOGE mencerminkan konflik antara tujuan reformasi fiskal dan realitas kebijakan pemerintah yang berpotensi memperparah masalah ekonomi AS.

Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan ...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...