Langsung ke konten utama

Panduan Belajar Analisa Makroekonomi: Dari Pemula Hingga Mahir

Jika kamu pernah membaca berita seperti “Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan” atau “PDB Indonesia tumbuh 5,2% pada kuartal ini” dan merasa bingung apa dampaknya ke kehidupan nyata—maka inilah saatnya kamu belajar analisa makroekonomi. Artikel ini akan membantumu memahami bagaimana ekonomi bekerja dari sudut pandang besar, langkah demi langkah.

Panduan Belajar Analisa Makroekonomi: Dari Pemula Hingga Mahir


Memahami Dasar Ekonomi Makro


Apa itu ekonomi makro?
Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari fenomena ekonomi dalam skala besar—misalnya negara atau dunia. Fokusnya meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan kebijakan pemerintah.

Indikator yang wajib kamu kenali:

  • Produk Domestik Bruto (PDB): Nilai total barang dan jasa yang diproduksi suatu negara.
  • Inflasi: Kenaikan harga-harga secara umum.
  • Pengangguran: Persentase tenaga kerja yang tidak bekerja.
  • Suku bunga: Biaya pinjaman uang, yang diatur bank sentral.
  • Nilai tukar: Kurs mata uang domestik terhadap mata uang asing.

Kenapa penting?
Indikator-indikator ini memengaruhi harga barang, lapangan kerja, bahkan suku bunga cicilan rumahmu.


Naik Kelas: Mulai Menganalisis Data Ekonomi


Setelah paham indikator dasar, kini saatnya menganalisis “kenapa” dan “bagaimana” perubahannya terjadi.

Contoh analisis sederhana:

  • Jika inflasi naik → daya beli masyarakat turun → BI bisa naikkan suku bunga.
  • Jika PDB turun selama dua kuartal berturut-turut → bisa jadi negara mengalami resesi.

Saran kegiatan:

  • Buka situs BPS dan Bank Indonesia, unduh laporan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
  • Coba tulis opini sederhana: “Kenapa inflasi Indonesia naik di bulan Mei 2024?”


 Memahami Hubungan Global dan Model Makro


Di tahap ini, kamu sudah bisa memahami bagaimana kebijakan ekonomi negara besar (AS, China, Eropa) bisa berdampak ke Indonesia.

Model yang bisa dipelajari:

  • IS-LM Model: Menjelaskan keseimbangan antara pasar barang dan uang.
  • AD-AS Curve: Menjelaskan penawaran dan permintaan agregat.
  • Phillips Curve: Hubungan antara inflasi dan pengangguran.

Contoh kasus:

  • Ketika The Fed (AS) menaikkan suku bunga → investor asing bisa keluar dari Indonesia → Rupiah melemah.


Analisis Lanjutan: Forecast dan Data Time-Series


Jika kamu sudah cukup mahir, coba gunakan Excel atau Python untuk membuat:

  • Forecast pertumbuhan ekonomi
  • Korelasi antara suku bunga dan inflasi
  • Visualisasi data ekonomi dalam grafik dinamis

Belajar dari sumber internasional seperti:

  • Laporan IMF atau World Bank
  • Kuliah gratis dari MIT OpenCourseWare atau Coursera


Kesimpulan: Bertahap tapi Konsisten


Belajar analisa makroekonomi tidak harus rumit. Mulailah dari mengenal istilahnya, baca data resmi, lalu perlahan latih kemampuan berpikirmu lewat analisis kecil. Jika kamu konsisten, dalam 3–6 bulan saja kamu bisa membaca kondisi ekonomi layaknya ekonom profesional.

Ingin belajar lebih lanjut? Mulailah dengan membaca laporan terbaru Bank Indonesia, lalu tulis ringkasannya. Latihan seperti ini jauh lebih bermanfaat daripada hanya membaca teori.


Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan ...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...