Langsung ke konten utama

Pasar Obligasi AS Berteriak Menolak Perang dengan Iran

Pasar Obligasi AS Berteriak Menolak Perang dengan Iran

Pasar Obligasi AS Berteriak Menolak Perang dengan Iran

Di tengah panasnya tensi politik global karena perang Iran vs Israel, ada satu suara yang tak boleh diabaikan: pasar obligasi AS. Diam-diam, pasar ini sedang mengirimkan sinyal keras kepada Amerika Serikat: “Tidak untuk perang.”


 Lho, bukannya obligasi AS adalah tempat aman?


Biasanya, saat dunia dilanda ketidakpastian, investor global berbondong-bondong membeli obligasi pemerintah AS. U.S. Treasuries dianggap sebagai “safe haven”  tempat berlindung paling aman di dunia keuangan.


Namun kali ini berbeda.


Investor justru meninggalkan obligasi jangka panjang AS, seperti 10-year dan 30-year Treasury bonds. Bukannya mencari perlindungan, mereka malah lari.


Kenapa? Apa yang berubah?


 Utang AS: Bom Waktu yang Berdetak


Mari kita lihat fundamentalnya: Total utang nasional AS: $37 triliun, Rasio utang terhadap PDB: > 120%, Defisit fiskal tahunan: ~$2 triliun (7% dari PDB), Tambahan beban dari pemotongan pajak era Trump: $500 miliar per tahun


Dengan kata lain: AS membelanjakan jauh lebih besar dari yang bisa dihasilkannya. Dan itu sebelum kita bicara soal biaya perang baru.


Perang di Timur Tengah: Jalan Menuju Kehancuran Finansial


Jika AS masuk ke konflik berskala penuh dengan Iran dan sekutunya di Timur Tengah, dampaknya akan jauh lebih dahsyat dibanding Perang Irak. Sebagai catatan: Perang Irak saja menghabiskan $2 triliun, Perang baru berpotensi menambah $4–5 triliun utang dalam 10 tahun, Harga minyak bisa tembus $130 per barel, memicu inflasi tinggi. 


Akibatnya? Harga BBM, makanan, logistik, dan konsumsi meroket, Inflasi meledak, Harga obligasi jatuh, Suku bunga naik tajam, menghantam KPR, pinjaman mobil, dan utang mahasiswa, Pasar saham turun, laba perusahaan anjlok, Dunia masuk ke dalam resesi dalam



Dunia Tak Lagi Percaya Obligasi AS


Negara-negara pengimpor minyak harus menjual cadangan Treasury AS mereka demi membeli minyak dan menyelamatkan mata uangnya.


Artinya?


Permintaan terhadap obligasi AS turun → yield naik → bunga utang AS melonjak → defisit makin dalam.


Dan apa yang biasanya dilakukan pemerintah dalam resesi besar?


Cetak uang. Lagi.


Prediksi konservatif menyebutkan $5–8 triliun tambahan akan dicetak untuk menyelamatkan ekonomi jika perang + resesi terjadi bersamaan.


Total Utang Bisa Tembus $60 Triliun Sebelum 2040


Gabungkan semua: defisit struktural, perang baru, pemotongan pajak, dan intervensi moneter — dan kamu akan melihat proyeksi utang publik AS bisa tembus $60 triliun dalam 10–15 tahun ke depan.


Rasio utang terhadap PDB? >200%.


Ketika itu terjadi, ada dua kemungkinan: Default or Hiperinflasi.


Karena tak ada negara yang bisa memungut pajak cukup besar untuk menutup bunga dari utang sebesar itu. Satu-satunya jalan adalah mencetak uang — dan itulah jalan menuju keruntuhan nilai mata uang.


Perang, Utang, Inflasi: Siklus yang Terulang


Yang tragis: sejarah berulang.

Sejak tahun 2000, utang publik AS naik lebih dari $30 triliun, sebagian besar akibat perang-perang mahal di Timur Tengah dan Afghanistan.


Dan kini, AS berada di persimpangan lagi:

Mengulang siklus, atau berani keluar dari jebakan.


Pasar obligasi tidak menjerit, tidak berteriak. Tapi ia bicara pelan dan tajam. Dan hari ini, ia berkata: “Aku tidak percaya lagi. Dan aku tidak akan mendanai kehancuran yang disengaja.”


Ini bukan sekadar krisis fiskal. Ini adalah krisis kepercayaan. Dan saat kepercayaan hilang, sejarah menunjukkan: keruntuhan hanyalah soal waktu. Jika Amerika ingin mendengar, sekaranglah saatnya.


Kalau tidak, satu per satu: investor, pasar, hingga rakyat sendiri… akan berkata, “Cukup sudah.”


Cara join group membership klik di sini

Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapat bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Fokus trading 3-5 saham.  Analisa saham secara teknikal, fundamental & analisa makro. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing ilmu dan strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa diskusi dan konsultasi portofolio. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi pembayaran diterima dan ...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...