Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Target Saham PSAB

  Saham PSAB bullish flag. Harga emas mendekati level $4000. Emiten gold related bakal panen raya

Target Saham ESSA

  Saham ESSA flat base breakout. Potensi rally saham 880.  Semakin lama konsolnya semakin tinggi naiknya saat breakout.  Perubahan trend ESSA dari sideways ke UPTREND. Teori flat base breakout.  Harga amonia sebulan terakhir terus meroket naik ya ESSA = pure ammonia play. Amonia menyumbang ±85–90% total pendapatan ESSA, sementara LPG hanya 10–15%.

Gold jadi asset class dengan performance terbaik di tahun 2025

  Gold jadi asset class dengan performance terbaik di tahun 2025. Year to date + 47.7%. Dampak de-dollarisasi, Hutang AS yang terus meroket, The Fed cut tanda menyerah melawan inflasi, permintaan kuat dari bank sentral global terutama dari China & Trend pelemahan USD

Divergence Antara Foreign Flow dengan IHSG

  Ada divergence antara foreign flow dan IHSG. Dana asing terus keluar dari IHSG sedangkan IHSG terus meroket naik. IHSG ditopang saham2 konglo yang valuasinya sudah super mahal. Pergerakan IHSG cenderung bias tidak mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya

SAHAM EMITEN TAMBANG EMAS: BARU FASE AWAL DARI SUPERCYCLE

  Uang beredar (M2) meningkat tajam akibat kebijakan quantitative easing dan defisit fiskal yang besar selama beberapa tahun terakhir. Namun, kapitalisasi pasar emiten tambang emas belum mengalami kenaikan signifikan dan masih tergolong undervalued. Jika kita mengukur harga saham tambang emas dalam konteks pertumbuhan uang beredar, emiten tambang emas sebenarnya masih undervalued. Masih bisa naik signifikan kedepannya. Meskipun harga saham emiten tambang emas mulai naik, pertumbuhannya masih jauh tertinggal dibandingkan ekspansi likuiditas (M2) yang masif akibat kebijakan moneter longgar selama 20 tahun terakhir. Meskipun harga saham emiten tambang emas mulai naik, pertumbuhannya masih jauh tertinggal dibandingkan ekspansi likuiditas (M2) yang masif akibat kebijakan moneter longgar selama 20 tahun terakhir.

Harga Emas Akan Tetap Naik Hingga 2026

  Analis dari Goldman Sachs dan UBS memperkirakan harga emas akan tetap naik hingga 2026 dampak tren suku bunga rendah, pembelian bank sentral, dan arus masuk ke ETF emas akan berlanjut. Ray Dalio dan Ken Griffin sama-sama memperingatkan dunia sedang memasuki fase di mana kepercayaan terhadap dolar AS melemah, dan emas kembali menjadi simbol kekuatan finansial sejati. kondisi saat ini mirip era 1970-an, ketika inflasi tinggi, dolar melemah, dan kepercayaan pada mata uang fiat menurun. Saham gold related seperti PSAB bakal diuntungkan dari meroketnya harga emas

Kunci Utama Breakout Setup yang Kuat dalam Trading

Banyak trader pemula terjebak mengejar harga yang tiba-tiba “meledak” naik, berharap bisa meraih profit instan. Sayangnya, kebanyakan breakout seperti itu berakhir gagal karena tidak punya  struktur yang jelas . Breakout harus muncul dari pola dasar yang jelas seperti  flat base, cup-with-handle . Kemudian breakout harus diawali trend naik yang kuat sebelumnya. Semakin kuat trend naik sebelumnya semakin besar peluang breakout berhasil.  Volatilitas harus mengecil mendekati area high. Ditandai range harian yang menyempit tanda bahwa “weak hands” sudah keluar. Cari akumulasi besar sebelum breakout. Pada hari breakout, volume idealnya  2x rata-rata harian  untuk konfirmasi adanya demand yang kuat.  Breakout terbaik biasanya datang dari  sektor unggulan . Contohnya sekarang sektor yang kuat sektor yang berhubungan dengan emas Jika sektornya kuat, peluang follow-through jauh lebih tinggi. Hindari saham yang tidak likuid, saham yang tidak likuid rawan dimain...

Apakah Dolar AS Sudah Menyentuh Titik Terendah? Bagaimana Nasib Rupiah Jika USD Menguat Lagi?

Awal tahun 2025 menjadi periode penuh gejolak bagi dolar Amerika Serikat (USD). Sentimen pasar dihantam oleh serangan politik terhadap Federal Reserve, kebijakan perdagangan yang tidak konsisten dari Presiden Trump, serta tren diversifikasi global yang semakin kuat. Tak heran, USD sempat terpuruk hingga menyentuh level terendah.  Namun sejak akhir Juni, pergerakan dolar relatif sideways . Stabilitas ini memunculkan pertanyaan besar apakah USD sudah mendekati bottom dan siap berbalik menguat? Jejak Historis: Trump Jilid Pertama Jika kita melihat preseden dari periode pertama pemerintahan Trump (2017–2018), pola saat ini terasa familiar. Dolar kala itu sempat melemah akibat kebijakan fiskal ekspansif dan perang dagang yang menimbulkan ketidakpastian. Tetapi setelah pasar menyesuaikan ekspektasi, USD justru kembali menguat, memicu short squeeze bagi investor yang terlalu agresif memasang posisi jual. Dengan GDPNow Atlanta Fed mencatat pertumbuhan Q3 di level 3,3% , sulit untu...

Target Saham ESSA

Saham ESSA potensi flat base breakout. Konsensus target terbaru kisaran 900 + Katalis harga amonia terus naik. Harga amonia terus naik bagus buat ESSA.  Level breakout ESSA 705. Semakin lama konsolidasi semakin tinggi naiknya saat breakout. Kenapa mengindentifikasi level breakout penting? Harga saham yang menembus resistance atau bahasa tradernya breakout mengindikasikan ada demand kuat yang berani beli di harga atas. Harga saham memiliki kecenderungan terus naik saat breakout.

Proyeksi Suku Bunga The Fed dari Goldman Sachs

  Menurut goldman sachs pemangkasan suku bunga The Fed lanjutan sangat mungkin terjadi di Oktober . Proyeksi Goldman Sachs: Oktober & Desember masih ada kemungkinan masing-masing -25 bps. Jika pasar tenaga kerja melemah lebih dari perkiraan, bisa saja ada pemangkasan 50 bps sekaligus . Siklus pemangkasan suku bunga The Fed akan membuat USD index (DXY) terus melemah sedangkan gold, komoditas, bitcoin dan saham emerging market akan terus meroket

IHSG di Puncak Wave 5

  IHSG sudah dipuncak wave 5 sekaligus di level resistance. pattern expanding triangle 

Saham TINS membentuk W-pattern

  TINS hari ini konfirmasi W-pattern. Target saham TINS dari SUCOR di level 1740.  W-pattern salah satu chart pattern dengan probabilitas berhasil paling tinggi dibandingkan chart pattern lainnya. Proyeksi net profit TINS akhir tahun 2025 = 1.3 triliun ya

Ketua The Fed Powell tadi malam mengakui bahwa valuasi saham AS saat ini sudah sangat mahal

Ketua The Fed Powell tadi malam mengakui bahwa valuasi saham AS saat ini sudah sangat mahal.  Powell juga hati-hati soal pemangkasan suku bunga. Jika memangkas terlalu cepat akan menyebabkan inflasi bisa bangkit lagi. Jika menahan terlalu lama dampaknya pasar tenaga kerja bisa makin lemah. Valuasi pasar saham AS sudah sangat mahal & dari data history setelah pemangkasan suku bunga The Fed S&P 500 cenderung ada koreksi. S&P 500 sering koreksi (12 dari 21 kasus) sebulan setelah The Fed memangkas suku bunga. Pasar saham Indonesia juga ditopang saham konglo yang valuasinya sudah super mahal juga. Tanpa ditopang saham konglo angka IHSG sebenarnya berada di level 58xx. Jika ada trigger koreksi di AS saham konglo Indonesia juga rawan ikut crash

Pemangkasan BI rate Belum Berdampak Signifikan Apa Penyebab Sebenarnya?

Pemangkasan suku bunga oleh BI (dari 6% sd 4.75% di 2025) belum berdampak signifikan pada saham sensitif (perbankan, properti, infrastruktur/telco). Apa penyebab sebenarnya? Berdasarkan data dari Syailendra Research penyebabnya ada 2 : Pertama, likuiditas (M2) lemah menyebabkan perputaran uang lambat, sehingga efek pelonggaran moneter tertahan. Kedua, Revisi EPS (laba emiten) ke bawah menyebabkan menekan valuasi IHSG. 5 faktor utama penggerak pasar saham 1. Earnings  2. Likuiditas  3. Valuasi  4. Suku bunga  5. Sentimen  

Siklus Pelemahan USD

  SIKLUS PELEMAHAN USD Pemangkasan suku bunga The Fed kali ini bukan tentang lemahnya inflasi, tapi tentang utang. Dan itu bisa menandai dimulainya era pelemahan US dolar dalam jangka panjang. The Fed baru saja memangkas suku bunga meski angka inflasi masih kisaran 3% jauh dari target The Fed. Artinya, pemangkasan suku bunga kali ini bukan “monetary policy” untuk mengatur inflasi, melainkan “fiscal necessity” tujuannya membantu meringankan beban bunga utang pemerintah AS yang sangat besar. The Fed sudah menyerah duluan melawan inflasi sebelum inflasi benar2 jinak akan membuat pelaku pasar cari hedging dari inflasi seperti gold, bitcoin, saham, aset emerging market. Sayangnya saat ada cycle pelemahan USD mata uang emerging market lainnya menguat malah rupiah lemah tak berdaya melawan USD. Indonesia hanya berotot saat ada commodity boom karena masih sangat bergantung pada ekspor komoditas. Saat ini saham gold dan metal yang paling diuntungkan. Saham property bank sebenarnya diuntungk...