Selama satu dekade terakhir, pasar saham Indonesia mengalami tren yang kurang bersahabat: valuasi yang terus tertekan, ROE yang menurun, dan efisiensi perusahaan yang stagnan.
Kita sedang memasuki fase yang disebut “TSR Improvement Narrative”, yaitu kondisi ketika valuasi murah bertemu momentum perbaikan kinerja perusahaan. Ini kombinasi langka yang biasanya memicu rally besar 6–12 bulan ke depan.
Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Kenapa Indonesia Siap Mengalami Value Unlocking?
Selama 10–15 tahun terakhir:
PBV saham Indonesia terus menurun
ROE emiten turun
Banyak perusahaan berada dalam kondisi net cash
ROE lebih rendah dari cost of equity (COE)
Dengan kata lain, perusahaan Indonesia kurang efisien dalam mengelola modal. Tapi justru dari ketidakefisienan inilah muncul ruang besar untuk perbaikan.
Ketika valuasi rendah dan ROE mulai membaik, biasanya pasar mengalami re-rating atau kenaikan valuasi signifikan.
Dan sekarang kondisinya sudah semakin dekat.
2. LQ45 Murah Seperti Saat COVID & GFC
Indeks LQ45 saat ini diperdagangkan pada PBV 1.7x & Level yang hanya terlihat saat GFC dan pandemi COVID. Sektor blue-chip Indonesia sedang dijual dengan harga “diskon krisis”.
➡️ Ini potensi besar untuk re-rating.
