Langsung ke konten utama

BBCA Tunjukkan Ketahanan di Semester I 2025: Tumbuh Positif di Tengah Tekanan

Di tengah tantangan ekonomi global dan domestik, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menunjukkan performa yang tetap solid sepanjang semester pertama 2025. Kami menyoroti bagaimana bank swasta terbesar di Indonesia ini berhasil mencatat pertumbuhan laba dan menjaga kualitas aset, meskipun berhadapan dengan tekanan suku bunga tinggi dan moderasi kredit.

1. Laba Bersih Naik 12% YoY, Sesuai Ekspektasi

BBCA mencatatkan laba bersih Rp25,8 triliun per akhir Juni 2025, tumbuh 12% secara tahunan (YoY). Pencapaian ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan RHB sendiri, yang menargetkan pertumbuhan laba 11,8% untuk tahun penuh.

Faktor pendorong utama : Pertumbuhan kredit sebesar 11,5% YoY, Kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 13,8% YoY, Net Interest Margin (NIM) tetap stabil di 5,3%

2. Kredit Konsumer dan Komersial Jadi Motor Utama

Kinerja pinjaman BBCA cukup merata, dengan segmen konsumer tumbuh 13,2% dan komersial tumbuh 13,9% YoY, menunjukkan kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi. Kredit korporasi juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 9,5%.

3. Dana Pihak Ketiga Tetap Kuat

Total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,7% YoY, didorong oleh: Giro +11,5%, Tabungan +8,2%, Deposito +4,1%

Rasio CASA BBCA masih tinggi di angka 79,1%, mencerminkan kekuatan dana murah yang menjadi andalan profitabilitas bank.

4. Kualitas Aset Terjaga

Rasio kredit bermasalah (NPL gross) berada di level 1,9%, dengan rasio pencadangan mencapai 254%. Ini mencerminkan manajemen risiko yang prudent meski tekanan biaya dana dan suku bunga masih tinggi.

5. Strategi Konservatif & Prospek

Manajemen BBCA tetap berhati-hati terhadap outlook semester kedua 2025, mengingat: Tekanan suku bunga global yang belum mereda, Likuiditas pasar yang ketat, Permintaan kredit yang mulai melambat

Namun, dengan basis CASA yang kuat, kualitas aset terjaga, dan ekspansi di sektor konsumsi, BBCA tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang solid. Buat investor saham BBCA masih layak buat hold/buy

Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapatkan bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update info saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Update info saham secara teknikal, fundamental & analisa makro ekonomi. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa tanya langsung dengan Rikopedia lewat whatsapp. Masuk group WhatsApp premium. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi p...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...