J.P. Morgan secara tegas mengulangi pandangannya yang bullish terhadap ekuitas pasar negara berkembang (EM). Setelah bertahun-tahun berada di bawah bayang-bayang negara maju (DM), kini pasar EM menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang nyata.
5 Alasan Utama Mengapa EM Kini Jadi Primadona:
1. Valuasi Menarik dan Posisi Investor Masih Ringan
Selama lebih dari satu dekade, EM mengalami keterpurukan dan kurang diminati investor global, khususnya China. Namun, saat ini EM diperdagangkan pada valuasi jauh lebih rendah dibandingkan DM (13x vs 20x forward P/E). Ini menciptakan peluang menarik bagi investor yang mencari pertumbuhan dengan harga murah.
2. Pelemahan Dolar AS Mendukung Pasar EM
Dolar AS telah melemah sekitar 10% sepanjang tahun berjalan, dan analis J.P. Morgan memperkirakan tren ini akan berlanjut. Dalam sejarahnya, EM selalu berkinerja lebih baik saat dolar dalam tren turun karena biaya modal menjadi lebih murah dan arus modal masuk lebih deras.
3. Prospek Pelonggaran Suku Bunga di EM dan AS
Sebanyak 19 dari 21 bank sentral EM diperkirakan akan memangkas suku bunga pada paruh kedua 2025. Di sisi lain, The Fed AS juga diprediksi mulai melonggarkan kebijakan moneter pada Desember 2025. Sejarah menunjukkan bahwa pelonggaran global biasanya mendukung lonjakan ekuitas EM.
4. Kebijakan China Mulai Pro-Growth
Meskipun fundamental China masih menghadapi tantangan (kelebihan kapasitas, properti lesu, tekanan deflasi), pemerintah mulai menggeser fokus kebijakan ke arah mendukung sektor swasta, mendorong konsumsi, dan melakukan pelonggaran moneter. Ini membuka peluang untuk partisipasi lebih luas dari saham domestik China, terutama A-shares dan sektor pertambangan.
5. Sektor Tambang Jadi Bintang Baru
J.P. Morgan menggandakan peringkat (double upgrade) pada sektor pertambangan sejak kuartal lalu. Kinerja sektor ini mulai membaik seiring naiknya harga komoditas dan prospek permintaan dari China. Valuasi sektor ini juga masih sangat murah dan berpotensi untuk mengejar ketertinggalannya.
Negara-Negara EM yang Diunggulkan:
India: Prospek pertumbuhan tertinggi di antara negara-negara dalam cakupan J.P. Morgan, didorong oleh inflasi rendah dan stimulus domestik.
Korea: Potensi re-rating akibat reformasi tata kelola dan hubungan dagang yang membaik.
Brasil: Inflasi mulai terkendali dan peluang pelonggaran moneter bisa mendorong saham-saham berleverage tinggi.
Filipina, Polandia, dan Afrika Selatan juga disebut punya potensi kuat dalam rotasi portofolio global.
Penutup:
Kombinasi dari valuasi rendah, prospek pelonggaran kebijakan moneter, pelemahan dolar, serta pergeseran kebijakan China menjadikan EM sebagai destinasi menarik bagi investor global. Setelah bertahun-tahun berada di bawah bayang-bayang DM, kini waktunya EM mencuri panggung.
Join membership Rikopedia klik disini