Dalam beberapa hari terakhir, pasar global kembali menunjukkan gejolak yang semakin kuat. Salah satu indikator paling penting yang memicu alarm para trader profesional adalah kenaikan VIX—atau yang sering disebut sebagai “Fear Index.”
Dan hari ini, angka itu melewati level psikologis 20.
Apa Artinya VIX di Atas 20?
VIX berfungsi seperti termometer untuk mengukur tingkat ketakutan dan ketidakpastian investor.
Secara umum:
VIX < 20 → Pasar stabil, volatilitas rendah
VIX > 20 → Pasar tegang, volatilitas meningkat tajam
Kenaikan VIX menandakan investor mulai melakukan hedging, membeli proteksi, atau memindahkan aset ke instrumen yang lebih aman.
Dengan kata lain, ketakutan sedang meningkat.
Kenapa Lonjakan VIX Memukul Saham-Saham AI?
Sektor yang paling terpukul ketika volatilitas naik adalah yang valuasinya premium, growth-heavy, dan sensitif terhadap perubahan sentimen—yaitu saham-saham AI.
Ada beberapa penyebab utama:
1. Saham AI = High Beta Stocks
Saham AI rata-rata memiliki beta yang tinggi. Artinya setiap kenaikan volatilitas pasar akan berdampak lebih keras pada mereka.
2. Valuasi Premium Rentan Dibanting
Nama-nama besar seperti hyperscalers, cloud AI, hingga pemain chip selalu diperdagangkan mahal (forward PE tinggi). Ketika pasar ketakutan, investor biasanya keluar dari saham mahal dulu.
3. Profit Taking Setelah Euforia AI 2023–2025
Kenaikan spectacular selama dua tahun terakhir membuat sektor ini menjadi kandidat “profit taking” pertama.
4. Kekhawatiran Bubble AI
Tekanan jual makin kencang karena pasar mulai mempertanyakan:
apakah euforia AI sudah terlalu jauh dari fundamental?
Kenapa Kenaikan VIX Bisa Menjadi Awal Koreksi Lebih Dalam?
Historically, VIX >20 biasanya memicu:
Rotasi dana ke safe haven (emas, bond)
Penurunan indeks growth (Nasdaq, SOX)
Naiknya demand untuk cash & money market funds
Melemahnya risk appetite secara global
Jika fear berlanjut dan VIX menembus 25–28, potensi koreksi pasar bisa semakin besar.
