Pelemahan rupiah disebabkan kombinasi faktor eksternal dan domestik, termasuk penguatan dolar global, permintaan dolar dalam negeri, dan pengelolaan fiskal-moneter yang “ala koboi”. Kebijakan purbaya sekarang lebih ke pro-growth beda dengan Sri mulyani dulu yang lebih hati2 (Pro-stability).
Secara teknikal US Dollar index fase bottoming potensi rebound. Beberapa analyst memproyeksikan The Fed bakal pause sampai bulan Maret 2026. Jika trend penurunan suku bunga The Fed berhenti USD bakal menguat lagi.Jika trend USD terus menguat, Rupiah bakal lemah tak berdaya melawan USD.
Efek domino jika Rupiah terus melemah potensi memicu foreign outflow dari pasar saham.

