Langsung ke konten utama

Isu Merger GoTo–Grab Muncul Lagi: Valuasi GoTo Dinilai Menarik

Isu Merger GoTo–Grab Muncul Lagi: Valuasi GoTo Dinilai Menarik

Kabar mengenai potensi merger antara GoTo Gojek Tokopedia (GOTO IJ) dan Grab Holdings (GRAB US) kembali mencuat setelah pernyataan resmi dari Istana. Pemerintah Indonesia menyebutkan bahwa pembicaraan awal antara kedua raksasa teknologi Asia Tenggara ini telah dimulai dan memastikan bahwa sektor ride-hailing tetap dipandang strategis bagi penciptaan lapangan kerja serta pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah: Merger Tidak Akan Ganggu Operasional


Juru bicara Presiden menyampaikan bahwa merger potensial ini tidak akan mengganggu operasi perusahaan, melainkan diharapkan mampu menciptakan efisiensi dan memperkuat daya saing digital Indonesia di kawasan. Pemerintah juga menegaskan bahwa perusahaan investasi nasional Danantara dapat terlibat dalam skema merger tersebut, mengingat besarnya potensi sinergi dan nilai ekonomi yang dapat dihasilkan. Sebagai referensi, Telkom Indonesia (TLKM IJ) dan anak usahanya Telkomsel memiliki investasi sekitar Rp6,4 triliundi GoTo dengan harga rata-rata Rp270 per saham.


Valuasi GoTo Masih Undervalued Dibanding Grab


Valuasi GoTo saat ini masih menarik. Setelah koreksi sepanjang 2025, saham GoTo diperdagangkan di 2,2x EV/Sales 2026, jauh di bawah Grab yang berada di 4,5x. Kesenjangan valuasi ini membuka ruang bagi potensi deal premium jika merger benar-benar terealisasi.


Di sisi fundamental, GoTo mencatatkan kinerja keuangan yang solid: Pendapatan bersih 9M25 sesuai ekspektasi, EBITDA disesuaikan dinaikkan menjadi Rp1,8–1,9 triliun, dari panduan awal Rp1,4–1,6 triliun, On-Demand Services (ODS) menunjukkan percepatan pertumbuhan di Oktober, Pinjaman konsumen GoTo Financial diperkirakan akan melampaui target Rp8 triliun tahun ini. Kombinasi potensi merger dan peningkatan profitabilitas membuat prospek rerating GoTo semakin kuat. 


Merger GoTo dan Grab secara strategis masuk akal bagi para pemegang saham besar, terutama SoftBank Group. SoftBank merupakan investor utama di kedua perusahaan, sehingga kombinasi keduanya berpotensi menyeimbangkan keuntungan dan kerugian antar portofolio. Selain itu, integrasi layanan transportasi, logistik, dan pembayaran di bawah satu ekosistem akan menciptakan efisiensi biaya signifikan serta memperkuat posisi dominan di pasar Asia Tenggara.


Kabar merger GoTo–Grab yang kembali mencuat memperkuat sentimen positif terhadap saham GoTo, terutama karena fundamental perusahaan kini menunjukkan arah yang lebih sehat. Dengan valuasi yang masih di bawah pesaing regional dan potensi sinergi strategis, GoTo bisa menjadi kandidat kuat untuk rerating pasar teknologi Indonesia di 2026. Setelah fokus panjang pada efisiensi, GoTo kini memasuki fase baru: konsolidasi dan ekspansi.

Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapatkan bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update info saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Update info saham secara teknikal, fundamental & analisa makro ekonomi. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa tanya langsung dengan Rikopedia lewat whatsapp. Masuk group WhatsApp premium. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi p...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...