Akhirnya Inflow Besar Masuk Lagi: Pasar Indonesia Mengalami Broad-Based Inflow Pertama Sejak Agustus
Setelah berbulan-bulan pasar sepi dan aliran modal asing lebih banyak keluar, minggu lalu menjadi titik balik pentinguntuk pasar keuangan Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak pertengahan Agustus, dana asing masuk secara serempak ke tiga instrumen sekaligus: saham (IHSG/JCI), government bonds, dan SRBI.
1. SRBI Mencatat Inflow Rp10.3 Triliun — Tertinggi Sepanjang Tahun
Instrumen SRBI kembali menjadi primadona asing.
Dengan fleksibilitas tinggi, yield menarik, dan fokus BI pada stabilitas rupiah, tidak heran investor global masuk agresif.
SRBI net buy: +Rp10.3 triliun (terbesar YTD)
2. Saham Mencatat Net Buy Asing 6 Minggu Beruntun
Pasar saham Indonesia mendapatkan dukungan yang luar biasa kuat dari investor global.
Minggu ini: +Rp2 triliun net buy
6 minggu berturut-turut asing masuk
Total inflow 6 minggu: +Rp19.6 triliun
Ini adalah salah satu periode inflow asing paling stabil sejak pandemi.
Arus masuk seperti ini biasanya menjadi tanda awal:
foreign risk appetite yang meningkat
outlook makro yang mulai membaik
3. Government Bonds Juga Kebagian: +Rp0.4 Triliun
Obligasi pemerintah (SBN) menerima inflow moderat:
Govt Bonds: +Rp0.4 triliun
Tidak sebesar SRBI, tetapi menunjukkan minat asing terhadap aset berdenominasi rupiah kembali hidup. Ini sinyal penting bahwa:
persepsi risiko Indonesia membaik
rupiah dianggap lebih stabil
investor global mulai mempersiapkan diri untuk fase suku bunga global yang lebih rendah
Inflow di SBN biasanya merupakan early signal untuk tren jangka menengah.
4. Katalis Desember: Window Dressing + Fed Rate Cut Probability
Momentum inflow ini datang tepat waktu menjelang dua katalis besar:
A. Window Dressing Desember
Akhir tahun biasanya menjadi salah satu periode paling bullish karena:
fund managers menata ulang portofolio
institusi lokal biasanya agresif beli
seasonal effect IHSG historis cenderung positif
Jika inflow asing bertahan, window dressing tahun ini bisa lebih kuat dari tahun-tahun sebelumnya.
B. Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Probabilitas rate cut Desember melonjak dari:
29% → hampir 70%
Komentar dovish dari Fed New York (John Williams) memicu ekspektasi bahwa era “higher for longer” mulai mereda.
Dampaknya untuk Indonesia:
yield UST turun → capital flow kembali ke EM
rupiah lebih stabil → BI lebih leluasa
aset berisiko termasuk saham mendapat dorongan
Kombinasi Fed turning dovish + window dressing + massive inflow adalah perfect storm untuk pasar bullish jangka pendek.
5. Apa Artinya untuk Investor?
1) IHSG berpotensi masuk fase bullish akhir tahun
Dengan inflow multi-aset, ini lebih dari sekadar technical bounce.
2) Saham-saham likuid akan menjadi motor
Bank, telco, consumer, big-cap lainnya.
3) Risiko rupiah menurun
Stabilitas kurs membuka ruang kenaikan harga aset berbasis rupiah.
4) Potensi follow-through ke Januari effect
Sejarah menunjukkan bahwa inflow Desember sering berlanjut ke awal tahun.
Kesimpulan: Kembalinya Uang Besar ke Indonesia
Minggu lalu bukan sekadar inflow biasa.
Ini adalah broad-based inflow — tanda pertama bahwa investor global mulai percaya lagi pada aset rupiah.
Dengan SRBI mencetak inflow terbesar tahun ini, saham menguat dengan net buy enam minggu beruntun, dan SBN kembali diminati, pasar Indonesia akhirnya menunjukkan tanda-tanda hidup setelah berbulan-bulan lesu.
Dan dengan Desember yang penuh katalis positif, momentum ini kemungkinan belum selesai.
