Langsung ke konten utama

The Yen Carry Trade: Mesin Likuiditas Dunia & Kapan Unwind Besarnya Tiba

Untuk para pelaku pasar global, yen carry trade bukan sekadar strategi ini adalah tulang punggung likuiditas dunia. Selama puluhan tahun, suku bunga Jepang yang ultra-rendah menjadikan yen sebagai mata uang pendanaan favorit hedge fund, bank, dan investor institusi. Namun meskipun strategi ini sudah dikenal luas, momen terjadinya “unwind”-nya adalah misteri terbesar dalam makro global.


Kali ini Rikopedia akan membahas bagaimana carry trade bekerja, indikator yang perlu diperhatikan, dan sinyal paling jelas kapan pasar sedang mendekati titik rapuhnya.


1. Apa Itu Yen Carry Trade?


The Yen Carry Trade: Mesin Likuiditas Dunia & Kapan Unwind Besarnya Tiba

Yen carry trade memanfaatkan selisih suku bunga (interest rate differentials) antara Jepang dan negara lain seperti AS.


Prosesnya sederhana:

1. Pinjam yen dengan biaya hampir nol.

2. Jual yen → beli dolar (atau mata uang lain).

3. Investasikan ke aset berimbal hasil lebih tinggi:

saham AS, kredit, emerging markets, hingga obligasi pemerintah.

4. Ambil profit dari spread suku bunganya.


Selama suku bunga Jepang tetap terendah di dunia, strategi ini mengalirkan likuiditas ke pasar global.

Efek langsungnya pun jelas:

Yen melemah → USD/JPY naik

Permintaan dolar meningkat

Likuiditas global melonggar

Aset berisiko naik


Carry trade tidak hanya menjadi strategi — ia berubah menjadi vicious feedback loop yang memperbesar dirinya sendiri.



2. Kenapa Unwind-nya Selalu Brutal?


Karena carry trade dibangun dengan leverage besar.


Begitu yen mulai menguat:

biaya pendanaan naik,

posisi USD long mulai rugi,

investor terpaksa menutup posisi,

dan gelombang unwind saling memicu.


Mirip seperti kartu domino, tetapi semuanya jatuh lebih cepat dibanding saat dibangun.


Unwind jarang datang perlahan.

Ia biasanya datang dalam bentuk:

Reversal USD/JPY yang vertikal

Yield JGB longsor dalam hitungan jam

Risk-off global: saham & kredit terkoreksi tajam


Inilah kenapa timing unwind menjadi holy grail dunia makro.



3. Kenapa JP10Y Menjadi Indikator Penting?


The Yen Carry Trade: Mesin Likuiditas Dunia & Kapan Unwind Besarnya Tiba

Selama bertahun-tahun, pasar kesulitan membaca sinyal dari Jepang karena Bank of Japan menjalankan Yield Curve Control (YCC). Yield 10 tahun dikunci, sehingga tidak bisa memberikan indikasi stres pasar.


Namun semuanya berubah setelah YCC dihapus pada Maret 2024.


Sekarang:

JP10Y bergerak bebas

pasar bisa “berbicara”

tekanan terhadap yen dan carry trade muncul secara natural


JP10Y menjadi cermin psikologi pasar Jepang.


Jika JP10Y yield naik tajam, itu berarti:

ekspektasi tightening BOJ meningkat

risiko bagi yen short makin besar

investor mulai bersiap untuk repatriasi


Dan repatriasi adalah musuh nomor satu carry trade.



4. Kombinasi Berbahaya: USD/JPY Naik + JP10Y Naik


Ini adalah tell paling jelas bahwa pasar sedang overheating.


Ketika USD/JPY terbang → yen dijual masif


Ketika JP10Y yield naik → tekanan terhadap carry funding meningkat


Jika keduanya naik bersamaan dengan agresif, itu artinya:

posisi carry trade sedang sangat penuh (crowded)

leverage memuncak

pasar mulai masuk zona risiko unwind


Kondisi ini biasanya tidak bertahan lama. Pasar akan mencari titik pembalik.


Begitu USD/JPY mematahkan tren dan yen menguat beberapa persen saja, fase panic unwind dimulai.



5. Pemicu Unwind yang Perlu Diwaspadai


Unwind selalu terlihat “tak terduga”, tetapi pemicunya hampir selalu berulang:


① Risk-off global


Ketika saham jatuh, volatilitas naik, kredit melebar → semua aktor ingin mengurangi leverage → mereka menutup carry trade.


② Kebijakan mengejutkan dari BOJ


Kenaikan suku bunga 10bps saja bisa memicu gejolak global.


③ Fed pivot


Saat Fed mulai dovish dan selisih suku bunga menyempit, dolar melemah → yen menguat → unwind dimulai.


④ Volatilitas FX meningkat


USD/JPY reversal mendadak 2–3% sudah cukup menghancurkan banyak posisi leveraged.


⑤ Aliran kembali (repatriation)


Investor Jepang masuk kembali ke JGB saat yield mulai naik → tekanan ke yen short makin besar.



6. Rasio Modern: CORR(SPX, USDJPY + JP10Y)


Hedge fund kini menggunakan kombinasi indikator ini:


Korelasi S&P 500 dengan (USD/JPY + JP10Y)


Jika korelasi tinggi → pasar saham sedang sangat ditopang oleh carry trade.

Jika korelasi tiba-tiba pecah → tanda awal stress & potensi unwind.


Ini adalah cara modern membaca denyut likuiditas global.



7. Kesimpulan: Semua Orang Tahu Strateginya, Tapi Hampir Tak Ada yang Tahu Kapan Unwind


Yen carry trade sudah berlangsung selama puluhan tahun, tetapi masa kejayaannya selalu diikuti momen rapuh.


Indikator paling mudah, paling jujur, dan paling cepat:


 USD/JPY naik ekstrem → carry trade full throttle


 JP10Y yield melonjak → tekanan muncul


 Keduanya naik bersama → risiko unwind meningkat


Dan ketika pembalikan akhirnya datang, biasanya terlambat untuk bereaksi.

Postingan populer dari blog ini

Membership Rikopedia

Selamat datang di halaman registrasi membership Rikopedia. Dengan join membership anda akan mendapatkan bimbingan trading saham dan update informasi yang berkualitas via group WhatsApp.  Kinerja Portofolio Rikopedia dan testimoni member klik  di sini Fasilitas membership detailnya sebagai berikut : Update info saham yang masuk dan keluar portofolio Rikopedia .  Update info saham secara teknikal, fundamental & analisa makro ekonomi. Update news, Sentimen, Trading plan, Money & risk management. Sharing strategy trading saham berdasarkan pengalaman Rikopedia sejak tahun 2008. Member bisa tanya langsung dengan Rikopedia lewat whatsapp. Masuk group WhatsApp premium. Biaya membership Rp. 500,000/ Bulan. Bagi anda yang berminat join membership dapat melakukan transfer ke rekening di bawah ini: 1. Bank Mandiri 1440013474108 Rikosiwi sandi Saputro. 2. Bank BCA 7915239226 Rikosiwi sandi Saputro. Membership akan terhitung dari mulai tanggal konfirmasi p...

Portofolio Rikopedia dan Testimoni Member

Screenshot salah satu portofolio Rikopedia dengan modal awal 500 juta Kinerja Tahun 2018 Kinerja Tahun 2019 Januari February Maret April Mei Juni July  Agustus  September Oktober November  Desember Kinerja Tahun 2020 Tanggal 11 Mei akumulasi BBRI 2250 lot harga 2630 Trading SCMA 27-28 Mei 2020  Tanggal 4 Juni 2020 profit 36 juta dari BBNI Profit 68 Juta dari saham BBNI Profit 37 juta dari saham ELSA Profit 40 juta tanggal 19 Juni 2020  Profit 61 Juta tanggal 3 July 2020                                      Tanggal 19 Oktober 2020 Rikopedia beli BSDE 18361 lot November 2020 Desember 2020 Kinerja Tahun 2021 Januari 2021 Trading ELSA 27 Januari 2021 Bulan February profit 268 juta Bul...